Senin, 01 Agustus 2016

Amigos (Agak minggir Got sedikit)

Istilah di atas oleh teman teman pekerja di sekitaran Sudirman sangat terkenal beberapa tahun yang lalu, namun alangkah takjubnya Saya tadi ketika saat makan siang nyasar ke Kawasan Kuliner BSM. Karena bukan lagi Amigos yang ada tetapi suatu kawasan Kuliner yang bersih dan rapi. Kuliner atau barangkali kami artikan sebagai makan siang begitu penting bagi karyawan yang berada di gedung gedung bertingkat perkantoran Jakarta.

Betapa tidak, Makan siang atau lunch bukan lagi sekedar mengisi perut tetapi juga melepas penat dan bersosialisasi dengan sejawat yang lain. maka tak ayal acara makan siang menjadi acar kongkow kongkow dan temu bisnis atau semacam kegiatan sosial antar karyawan di kawasan itu. Maka bermunculan lah tempat tempat yang tidak hanya menwarkan tempat makan, tetapi juga coffe shop hingga pedagang kaki lima yang tak mau ketinggalan ambil bagian mendukung kegitan tersebut.

Sebenarnya di kawasan gedung dan juga tiapa kantor telah menyiapkan makanan bagi para karyawan. namun Namun mereka juga perlu suasana lain di luar kantor. maka makan siang di luar menjadi alternatif yang paling menyenangkan . namun pilihan tempat makan ini sangat tergantung tanggal tua atu muda, alias tebal kempisnya kantong he..he..

Saya masih teringat ketika berada di Kawasan BEJ Sudirman, jika masih awal awal bulan maka pilihan makan siang berada di kawasan gedung bej lantai bawah, demikian juga saat di kawasan BRI tower maka tak jarang resto Thailand menjadi pilihan teman teman. Di Karawaci pun demikian, sangat mudah menjumpai mall karawaci yang penuh sesak oleh Karywan saat makan siang. kalo di Cilandak maka kemang yang paling banyak di serbu kawan kawan.

Tetapi Jika tanggal tangal tua alias sudah cekak, maka tempat tempat itu otomatis sepi he..he.., maka kami pun ngumpul di tempat yang dikenal dengan Anigos di atas. di Kawsan Dharmala Sakti dan Stanchard ada gang sempit yang dijadikan tempat makan bagi para karyawan. Sementara saat di Karawaci , kami harus mengungsi ke Perum dan di BRI tower kami harus mundur teratur ke belakang di sekitar GKBI.

Namun hari ini saya cukup kagum dengan konsep kuliner di kawasan Kuliner BSM. Kawasan Kuliner yang berada di samping mandiri tower ini very recomended deh. selain bersih, rapi juga lengkap. Bukan hanya menu yang lengkap Nusantara tetapi juga di lengkapi dengan pedagang kaki lima yang menjual kebutuhan karyawan. Selain itu juga harganya relatif terjamgkau walaupun lagi krisis he..he....

Indonesia Way

Ada cerita menarik ketika menghadiri pameran umroh, haji dan internasional tourism selasa kemarin. Acara yang digelar di balai kartini ini di laksanakan oleh konsortium hotel dan biro wisata dari Timur Tengah.
Acaranya cukup menarik karena di setiap stand menyiapkan bingkisan berupa souvenir, mulai dari ballpoint , kalender, wallpaper ka'bah hingga tas. Maka perburuan souvenir pun dimulai apalagi syaratnya cuma nyemplungin kartu nama. Saya yang ga bawa kartu nama cuma orat oret email dan cling dapat hadiah he he.

Pas jam makan siang, kampung tengah sudah mulai nagih. Habis seharian di diajak keliling pameran, serta mendengarkan sambutan sambutan dari negara negara Gurun itu. Rencana makan siang di luar gedung tertunda oleh sebuah pengumuman yang menyejukkan. Bunyi pengumuman begini " Para peserta pameran harap segera ke Lantai ada dua, ada presentasi dan dilanjutkan dengan makan Siang bersama ". Wah cacing dalam perut ini melonjak kegirangan, karena seharian tadi cuma disumpal oleh beberapa biji kurma yang dihidangkan beberapa stand.

Maka berbondong bondonglah peserta pameran ke lantai 2 dari berbagai arah. Mujur tak dapat ditolak, Untung tak dapat dihindarkan. Saya dan beberapa rombongan menuju Ruang presentasi melewati tempat makanan tersaji. Dan tanpa dikomando, warga Melayu ini langsung menyerbu hidangan yang seakan menantang ini. Seolah olah lupa bahwa acara makan Siang nanti setelah presentasi. Peserta tak dapat disalahkan juga, Jam sudah menunjukkan pukul satu, dan menunya menantang gitu, mana menunya Full team lagi. Coba Ente bayangkan sedang lapar laparnya, ada nasi kebuli + Kambing panggang. Es puding, buah, salad dan kawan kawan.

Saya hanya memperhatikan wajah Arab Arab itu kebingungan melihat kami, Ia lalu mencari seseorang yang kemudian menggiring peserta ke Ruang Pertemuan. Wah Saya cuman tersenyum senyum melihat mereka tidak jadi presentasi , padahal peralatan Audio Visual mereka sudah tersaji dengan lengkap. Saya tersenyum geli karena ingat pernah mengalami kejadian yang sama he he . Akhirnya mereka urung melakukan presentasi, karena peserta datang satu persatu. Dan peserta yang telah kenyang akhirnya Muntaber alias mundur tanpa berita.

Saya tidak bisa langsung ngacir karena bawaan souvenir yang cukup banyak he he ketahuan, akhirnya basa basi sedikit dengan mereka, untung bawa teman yang fasih bahasa daerah Onta itu. Dan akhirnya
ke luar dari ruangan yang acaranya akhirnya hanya bagi bagi hadiah. Sekali lagi Saya tersenyum melihat wajah wajah mereka, Saya tau apa yang ada di kepala mereka he he. Learning point is jangan buat acara presentasi pada jam makan he he..karena Logika tanpa Logistik bisa Anarkis.............

Maaf Saya ga sempat ambil gambarnya karena kata Mama kalo sedang makan tidak boleh bicara, apalagi ngambil Gambar he he. Mereka lupa rupanya Gurindam orang melayu..Gendang Gendut Tali Kecapi, Kenyang Perut Senanglah hati ...

pengamen ibu kota jakarta

saya tidak bisa menyembunyikan kekaguman saya terhadap pengamen jalan yang satu ini. kreatifitasnya patut diacungi jempol. saya memperhatikan seksama gitar yang dipakainya, ukurannya kecil namun cukup canggih. dari bentuknya ketahuan gitar ini buatan tangan, tapi jika melihat fungsinya luar biasa complete.

ia membuatnya terkesan seperti gitar listrik, saya memperhatikan ia menggunakan tenaga batere karena ia tdk punya sumber listrik di bus ini. lalu ia menempelkan mike yang dapat disetel berdiri saat hendak digunakan dan dapat dilipat kembali setelah ia slesai pertunjukannya.

saya terus berpikir, ia bisa kaya kalau mempatenkan penemuannya itu. ia cukup jeli memcahkan persoalan para pengamen di bus kota. meskipun beberapa teman mereka di wilayah pantura yang menggunakan wireless kecil untuk mengatasi kebisingan bus, namun cara mereka cukup jitu. speaker dengan penegeras suara yg cukup terukur mampu menjangkau penumpang di bus tanpa mengganggu pendengaran mereka.

saat ia menyapa penumpang suara dari mike yang ia tegakkan cukup enak di dengar, bahkan hingga lagu kedua yang ia bawakan pun cukup dinikmati para penumpang'.

memang kreatifitas anak anak pengamen kawasan blok m ini patut diacungi jempol, pernah suatu kali juga saya melihat seorang pengamen yg sangat piawai menggesek biola layaknya pebiola profesional. sayang mereka harus bertarung dengan kerasnya kehidupan jalanan kota jakarta. tak jarang juga mereka bertiga memainkan alat musik yang cukup rampak, seperti ketika mereka memainkan alat musik marawis yang cukup ramai dengan irama teratur.



selain peralatan musik yang beraneka ragam,pertunjukan mereka pun beraneka ragam' mulai membaca puisi, ada juga yang berpidato bahkan tak jarang juga mereka menampilkan sulap. lagu lagu dan puisi mereka kadang sangat menghibur, nanmun tak jarang juga sangat menggangu. terutama yang asal membawakan saja, lagu ke mana musik ke mana kaya saya he he, ada juga cuma sepotong lagu terus ngider minta saweran. ada juga yang tampil berwajah reman dengan tatto yg sengaja di perlihatkan sambil berkata saya baru keluar dari penjara daripada nyopet, merampok lebih baik minta duit kepada para penumpang he he sama aja atuh bang.

ulah mereka di bus kota pun macam macam. kadang menjengkelkan kadang juga lucu' tak jarang syair lagu menyentil penumpang yg ogah ngasih duit. seperti kalau ga mau ngasih duit kasih senyum aja dan ga usah pura pura tidur he he, pernah juga saya dengar mereka bilang 'beri ala kadarnya pak buat kami beli black berry ' ha ha kita aja pake hp china

Naik pesawat kecil siapa takut ?

Hujan masih mengguyur Kota Makassar saat pengumuman di ruang tunggu yang meminta penumpang tujuan Mamuju untuk segera menuju pesawat. Saya yang tengah ngobrol dengan kawan lama yang kebetulan bertemu di waiting room segera pamit dan beranjak masuk ke pesawat. Saat memasuki pesawat berbadan kecil ini cukup deg degan juga pasalnya lama tidak naik pesawat berbadan kecil, apalagi semalam sempat sport jantung pada penerbangan Surabaya Makassar. Betapa tidak di tengah guyuran hujan semalam peswat mesti delay dan kami menunggu sejam lebih di ruang tunggu Juanda. Dan Kami masih harus tetap menunggu di pesawat selama lebih dari sejam. Alasan yang mereka berikan adalah menunggu dokumen. He he memangnya kita anak anak yang ga tau kalo ada persoalan teknis di pesawat ?

Saya masih sering berpikir tentang beberapa kecelakaan pesawat yang terjadi, dan pernah Saya tanyakan pada seorang mekanik yang kebetulan bersebelahan di pesawat. Ia mengatakan bahwa beberapa kecelakaan karena kerusakan peralatan, hal ini disebabkan karena perawatan yang kurang memadai yang diakibatkan oleh mahalnya suku cadang. Di tengah menunggu pesawat berangkat semalam, sempat juga terlintas pikiran buruk. “ jangaan jangan karena tidak ingin menanggung biaya menginap seluruh penumpang jika pesawat harus di cancel maka penerbengan tetap dipaksakan”
Syukurlah penerbangan berjalan mulus semalam dan ketegangan itu berpindah ke pagi ini. Ketegangan sedikit berkurang setelah melihat jenis pesawat ke daerah Saya ini terbilang baru. Dari brosur yang say a baca pesawat dari Prancis ini mulai beroperasi di Indonesia sejak awal tahun 2010. Saya memperhatikan sejenak ya lumayan juga, peswat dengan kapasitas penumpang 74 orang berjenis ATR 72 500. Dan ternyata memang cukup canggih juga dengan masing masing 6 baling baling di setiap mesinnya mampu membelah angkasa Makassar menuju Mamuju.

Meskipun sempat beberapa kali guncangan saat tinggal landas di Bandara International Makassar, terutama saat memasuki awan tebal namun pesawat kembali stabil. Apalagi saat melewati Udara Polewali mandar cuaca sangat cerah sehingga kami dapat menikmati pemandangan dari Udara. Saya memang jarang menggunakan transportasi Udara dari Mamuju – Makassar atau sebaliknya karena factor peswat berbadan kecil ini. Terhitung hanya sekali saya menggunakan yakni saat rute ini dilayani oleh DAS. Dan Saya merasakan oleng dan melayang laying di udara dan merasa tidak Confidence dengan peswat berbadan kecil ini. Kami sering bercanda dengan singkatan DAS ini yakni “ Doakan Aku Selamat”, “ dan jika pada penerbangan lain para penumpang dibagikan pelampung maka di pesawat ini akan dibagikan tasbih agar banyak berdoa “candaku he he.

Pengalaman menumpang di pesawat kecil sebenarnya sudah sangat sering. Terutama saat masih bertugas di daerah Kalimantan, di mana saran transportasi Udara dilayani oleh pesawat pesawat kecil. Bahkan jarak terbang yang sangat rendah, kadang hanya berjarak beberapa meter dari pucuk pucuk pohon hutan Kalimantan. Pernah sekali Saya naik Gatarai kalau ga salah, Saya tiba I Temindung lapangan Udara Samarinda dan pesawat sudah ambil ancang ancang untuk take off. Petugas menyuruh Saya yang terlambat datang untuk mengejar pesawat. Dan hap Saya tepat mendarat di atas pesawat setelah ditarik petugas ke atas pesawat melalui pintu belakang pesawat yang tidak tertutup. He he perasaan Kaya tarzan yang nyunsep naik di pesawat sambil membawa koper. Masih ngos ngosan saat memandang ke belakang pesawat yang terbuka dan mulai merangkak naik. Saya segera mengambil tempat duduk yang hanya delapan buah ini kalau tidka mau terseret ke belakang dan jatuh.

Kalau bernostalgia pada penerbangan masa lalu memang menjadi lucu saat ini, bayangkan saja saat penerbangan Makassar Kendari hanya dilayani satu maskapai penerbangan beberapa kejadian lucu sering terjadi. Pernah suatu saat pesawat sudah akan berangkat dan Saya harus diselundupkan masuk lewat jalur tempat bagasi he he sambil pakai dasi merayap masuk k terowongan. Bahkan karena ketidak pastian penerbangan ddan semrawutnya administrasi tak jarang penumpang yang telah memiliki boarding pass bisa di cancel karena satu dan lain hal. Belakangan Saya tahu biasanya karena ada pejabat yang akan ikut di penerbangan he he . Namun hal yang menyenangkan pada pesawat berbadan kecil ini adalah tak jarang Kami duduk bersebelahan dengan para penumpang VIP karena tidak ada kelas di peswat kecil ini. Saya masih ingat bersebelahan dengan Bapak Yusuf Kalla dan pak Marie Muhammad.

Namun hal yang mengerikan dengan peswat berbadan kecil yakni saat penerbangan Denpasar Makassar , cuaca sangat buruk . Pesawat oleng sudah layaknya bus kota, Saya sudah berpikir bahwa peswat akan jatuh. Dan isi perut sudah di guncang guncang kadang naik tiba tiba turun kemudian terseret ke kiri kemudian ke kanan. Saya yakin semua penumpang sangat tegang, Saya memperhatikan mereka semua berdoa, tentu juga termasuk Saya. Kadang Saya aberpikir bagus juga keadaan ini karena makin mendekatkan Kita pada Tuhan.

Ketika jutaan orang ke London, 3 Gadis Inggris ini ke Makassar

Ketika jutaan orang ke London, 3 Gadis Inggris ini ke Makassar

Kini  jutaan orang tengah membajiri kota London , bukan hanya masyarakat Inggris saja tetapi dari penjuru dunia mereka datang ke Ibukota  Negara Ratu Elisabeth tersebut . Mereka ingin menjadi saksi pernikahan  yang  juga merupakan perhelatan dunia ini. Memang begitu besar daya tarik pernikahan keluarga kerajaan Inggris ini, Kita tentu masih mengingat bagaimana kemeriahan pesta pernikahan Lady Diana beberapa tahun silam.  Perhatian masyarakat memang masih begitu besar terkait dengan keluarga kerajaan terutama yang akan menikah adalah putera pangeran Charles pewaris Kerajaan Inggris. Dan pangeran William adalah cucu pertama dari Ratu Elisabeth. Menyaksikan pernikahan ini bak menyaksikan kisah dongen di dunia nyata. Kita hanya mendengar tentang seorang puteri yang menikahi seorang yang tampan dan kaya raya. Kini Kita bisa menyaksikan Pangeran William akan menyunting seorang puteri cantik Katie Middleton.
Namun disaat begitu banyak orang menyemut di Kota London, bahkan dikabarkaan begitu banyak yang rela memasang tenda di Kota London agar tidak ketinggalan  menyaksikan Pesta terbesar sejagad ini, 3 orang gadis manis asal  Inggris ini justeru memilih ke Kota Makassar. Padahal yang paling antusias menyaksikan prosesi pernikahan ini dikabarkan adalah para gadi gadis belia. Lalu mengapa mereka meilihi ke kota Makassar ? saat ditemui di Karebosi link inilah penuturan ketiga gadis tersebut.
Sambil menunggu pesanan makanan mereka , kami memulai obrolan dan saling berkenalan satu sama ain. Saat menyadari mereka dari Negara Inggris tentu saja Saya bercanda, lho jadi Kalian tidak ikut acara pernikahan Pangeran William dan Katie? 3 orang gadis serentak menjawab antusias, iya karena kami ada di sini (Makassar). Mereka seluruhnya berenam, meskipun semuanya berdomisi di Inggris namun hanya 3 gadis ini yang berkebangsaan Inggris. Maka ketiga gadis inilah yang sangat antusias membicarakan tentang pernikahan keluarga kerajaan Inggris ini.
Namun Saya harus menahan perbincangan dahulu karena pesanan makanan mereka sudah datang. Wah ternyata rekomendasi yang saya berikan ke mereka cocok juga, tadinya sempat khawatir tentang makanan Mereka. Saat melihat mereka bingung memilih makanan, Saya langsung member I rekomendasi Nasi gorng special , nasi goreng seafood, Mie goreng , Udang goreng mentega, Cumi tepung mentega. Saya segera tahu rekomendasi tepat karena tidak ada yang tersisa di meja . Saya juga merekomendasikan kepada mereka untuk besok mencicipi makanan khas Makassar seperti Coto .
Lanjut ke Wawancara dengan Mereka, Saya langsung mengajukan pertanyaan kepada Victoria kebetulan Ia uduk di samping kiri Saya. Hm nama yang sangat familiar mirip nama Victoria Beckham ujarku, Ia tersenyum , Bagaimana menurutmu pernikahan William Katie ? lanjutku. Oh tentu saja sangat meriah , Kami semua menyambutnya. Kami berpesta di sepanjang jalan untuk merayakannya, begitulah Kami menghargai Raja dan Ratu Kami. Saya agak usil juga membandingkan William dengan adiknya Harry. Saya dengar di Publik Inggris lebih menyenangi hubungan Harry – Chelsea karena lebih natural tanyaku ?, Ia menjawab diplomatis, tentu saja William dan Katie tidak dapat mengobral cinta mereka di depan umum seperti adiknya Henry karena mereka adalah calon Raja Inggris jadi harus jaga Wibawa.
Gadis berusia 23 tahun ini masih terus saja antusias ditanya seputar pernikahan mewah ini. Bahkan Gadis yang tinggal di Hampshire ini menunjukkn gaya rambutnya yang mirip Katie middleton, ketika kutanyakan euphoria pernikahan ini. Pertanyaan terakhir Saya ke Dia sebelum ke Gadis disebelahnya adalah apa makanan favoritmu diantara menu yang ada tadi ? Satay jawabnya, memang kulihat Ia tadi sangat menikmati  sate yang ada di Nasi goreng special.
Pertanyaan yang sama segera kuajukan kepada gadis berbaju biru di sebelahnya. Gadis berusia 24 tahun ini bernama Sarah Jayne Edward atau dipanggil Sarah.  Ia dengan tegas menjawab Mie goreng. Apa kesannya tentang Kota Makassar ? sangat sibuk, sangat ramai jawabnya. Memang saat ini mereka berada di kawasan Karebosi Link dan baru saja mereka meninggalkan MTC Mall, itulah mungkin sampai Dia mengatakan sangat ramai dan padat. Bahkan Ia agak sedikit dehidrasi karena humidity atau kelembaban udara yang berbeda dengan di negaranya.
Lalu pertanyaan ke perkwinan Pangerang William Katie ? Ia segera menunjukkn cincin di jari tangannya. Kami menggunakan cincin yang sama yang digunakan mempeai wanita. Ya banyak perempuan di Inggris menggunakan cincin yang sama, hampir sama dengan gaya rambut Victoria yang mengikuti gaya rambut Katie. Memang sejak rencana pernikahan Pangeran William merebak, maka cincin yang akan digunakan Katie segera menjadi trend. Cincin yang dahulu diberikan Pangeran Charles ke Lady Diana ini, imitasinya diburu banyak orang ujarnya.
Heather Davies begitu nama lengkap gadis Inggris lainnya, Ia menyebut Ayam goreng mentega sebagai makanan favoritnya hari ini. Saya memang mengamati pesanannya tadi sebelum saya merekomendasikan menu bersama. Ia tertarik dengan gambar ayam goreng mentega, Ia bertanya yang mana makanan manis di sini ? setelah kujelaskan bahwa makanan di sini rada pedis.  Sama dengan kawannya yang lain Ia mengatakan bahwa Kota Makassar saat ramai terutama di tempat perbelanjaan tadi. Mungkin Ia berjumpa begitu banyak orang saat berada di konter Hp untuk membeli kartu lokal. Namun orang disini sangat bersahabat katanya, hampir semua orang yang dijumpainya melambai kepadanya tutur gadis Inggris berusia 22 tahun ini. Tak banyak Ia mengomentari tentang pernikahan kerajaan , Ia ahanya mengatakan bahwa sejak Kakek dan nenek buyutnya tradisi menghadiri pesta penikahan keluarga kerajaan ini.
Saya baru menyadari kekeliruan ketika melihat seorang gadis lainnya cemburu tidak diwawancarai mengenai pesta pernikahan ini. Hal ini baru Saya sadari ketika meminta rombongan lainnya menuliskan alamat rumah dan emailnya. Mary yang duduk di samping kanan, rupanya sedari tadi memperhatikan perbincangan Kami.  Saat menyodorkan kertas ke arahnya Ia menyelutuk Saya tulis alamat Saya yang di London atau yang di Amerika ? Nah Saya baru sadar kekeliruan ini, ternyata mereka semua tinggal di Inggris Apalagi Mary yang pas tinggal di jantung Kota London. Memang saat berkenalan tadi Saya sangat akrab dengan Mary yang asal Amerika ini apalagi saat Ia tahu Saya pernah ke Negaranya,  Sorry ya Mary.
Rupanya mereka berada di Makassar dalam rangka penelitian. Mereka akan berada di Makassar hingga 18 Mei mendatang. Dan mereka baru saja mendarat di Makassar tadi malam 27 April 2011. Perjalanan yang panjang mereka tempuh dari London transit di Dubai dan Brunai lalu ke Jakarta selanjutnya ke Makassar. Namun kelelahan itu tak menghalangi semangat mereka menyusuri Kota Daeng ini. Mereka semua berasal dari Royal Vetenary College dan mereka tengah mengadakan penelitian di Makssar. Saat berpamitan kepada mereka , saya sempat memperhatikan gelas juice Victoria masih tersisa setengah. Saat memesan di Counter minuman Ia memang ingin mencoba juice durian. Mekipun Saya sudah mengatakan kepadanya bahwa kebanyakan orang Eropa tidak akan suka dengan banunya, bahkan saya menceritakan bahwa durian ini pernah jadi makanan di acara fear factor. Tapi Kami di Indonesia baanyak yang suka makan duren termasuk Saya. Lalu Saya berpamitan satu persatu kepada Mereka termasuk ke peserta lainnya yakni ke Jade Searle dan Per Karlsson yang berkewarganegaraan Swedia. Welcome to Makassar Guys !


Duta Lingkungan kunjungi Klinik Kakao Mamuju


Nadine Puteri Indonesia tahun 2006 yang kini menjadi duta besar lingkungan mengunjungi Klinik Agro Prima kakao tanggal 14 Mei 2011. Klinik kakao ini berada di daerah Tarailu kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju. Klinik kakao yang diresmikan 12 Maret 2011 lalu oleh Gubernur Sulawesi Barat berada sekitar 80 km dari pusat kota Mamuju. Daerah Sampaga tempat klinik ini berada memiliki 500 Ha kebun kakao dengan jumlah tanaman kakao sekitar 4.600 pohon. Nadine yang berada selama 3 hari di Ibukota Provinsi termuda Indonesia ini melakukan kunjungan ke beberapa tempat. Salah satu Kunjungan yang berkesan bagi Dara kelahiran Hanover Jerman ini adalah saat Ia mengunjungi klinik kakao di Sulawesi Barat ini, bahkan Ia sempat melakukan panen kakao bersama dengan bupati mamuju Suhardi Duka.
 Saat di temui redaksi CSP (15/5) di rumah jabatan Bupati kepala daerah Mamuju sesaat menjelang kepulangannya, Ia menceritakan pengalamannya mengunjungi berbagai tempat selama di Mamuju. Dan Ia mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, karena itu adalah asset terbesar kita ujarnya. Kita harus menjaga lingkungan agar lingkungan itu juga menjaga kita tambah dara yang memiliki tinggi badan 175 cm ini. Gadis yang pernah mengikuti ajang miss Universe ini juga antusias mendengar bahwa kakao yang menjadi komoditas andalan Sulawesi ini akan dijadikan salah satu tanaman untuk program deforestation. Ia sangat terkesan dengan alam yang ada di wilayah Mamuju ini, Ia juga berkesempatan mengunjungi pulau yang berada di depan kota Manakarra sebutan lain kota Mamuju. Saat ditanya redaksi CSP tentang apa sarannya kepada pemerintah dan masyarakat Mamuju, wanita cantik bermata coklat ini menjawab dengan tangkas bahwa Pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk merawat lingkungan karena itu akan menjadi daya tarik wisatawan. Dan Ia menambahkan agar kita juga harus siap menyambut tamu tamu dari luar yang akan mengunjungi daerah ini.
 Pada pertanyaan redaksi CSP berikutnya tentang rencana rencananya sekembalinya dari kunjungan di Mamuju, dara campuran Indo Jerman ini menjawab bahwa Ia sudah memiliki rencana sekembali dari kunjungan ini yakni membuat profile daerah Mamuju dan akan mempromosikannya ke berbagai pihak. Sebagai duta lingkungan tentulah Nadine memiliki jaringan yang luas dan diharapkan kehadirannya di Mamuju akan membawa angin segar buat ibukota provinsi Sulawesi Barat. Sebelum meninggalkan Mamuju wanita yang juga berkarir sebagai model dan bernama lengkap Nadine Chandrawinata dijadwalkan mengunjungi peternakan sapi yang berjarak sekitar 5 km dari bandara Tampapadang Mamuju.(Yos)
Kini  jutaan orang tengah membajiri kota London , bukan hanya masyarakat Inggris saja tetapi dari penjuru dunia mereka datang ke Ibukota  Negara Ratu Elisabeth tersebut . Mereka ingin menjadi saksi pernikahan  yang  juga merupakan perhelatan dunia ini. Memang begitu besar daya tarik pernikahan keluarga kerajaan Inggris ini, Kita tentu masih menging...
See More
CSP. Makassar.  Seminar yang diselenggarakan International Finance Corperation (IFC) ini mengusung tema “ Lesson Learned from Practitioner” . Acara yang di mulai pukul 14.00 siang ini dihadiri sekitar 40 pelaku bisnis dan pemangku kebijakan perkakaoan di Sulawesi Selatan. Acara yang mengambil tempat di ruang Anggrek Aryaduta dibuka oleh Ross Jaax d...
See More
CSP, Makassar
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures, harga Kakao berjangka mengalami kenaikan (19/04). Harga Kakao menguat setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami penurunan dari posisi tertinggi dalam satu minggu belakangan. Harga Kakao kembali menguat di tengah kekhawatiran bahwa kemelut di Pantai Gading akan mengakibatkan ekspor te...

Kesederhanaan adalah kekuatan (Cat. bengkel komunikasi Bakti)

Suara tabuhan Jambe memberi tanda pada peserta untuk segera memasuki ruangan. Jambe adalah alat musik tabuh sejenis tifa namun agak besar. Mereka masih bersemangat menabuh meskipun para peserta pelatihan bengkel komunikasi telah memasuki ruangan. Rupanya acara perkenalan memang di setting sedemikian rupa yakni diiringi music Jambe  ini. Rupanya oleh MC disebutkan bahwa para pemusik ini sebenarnya juga melakukan komunikasi melalui alat music. Demikianlah sekilas pembukaan acara Bengkel komunikasi yang berlangsung selama 2 hari ini yakni dari tanggal 15 juni hingga tanggal 16 juni 2011

Saya yang tadinya ogah ogahan ikut pelatihan jadi bersemangat juga. Terutama saat melihat setting ruangan yang tidak terlalu serius bahkan terkesan sangat cair. di sana sisni terlihat meta plan,karton warna warni membujuk otak saya bahwa kita akan bermain. Dan ternyata memang kenyataannya demikian, suasananya sangat fun, jauh dari kesan membosankan dari yang saya pikirkan. Kita diberi ruang untuk berbicara mengemukakan pendapat tentang apa yang kita pikirkan. Di sini barangkali kunci keberhasilan pelatihan ini menurut saya. Yakni panitia menggali masalah dari peserta dan melibatkan kami dalam menyusun rencana dan harapan harapan ke depan. Hal ini juga sesuai dengan tujuan pelatihan ini kata panitia di awal acara yakn, kegiatan  ini adalah bengkel " tempat kita memeriksakan kondisi kendaraan kita (komunikasi) ".
Tidak terlalu banyak petuah petuah yang sebenarnya tidak kita butuhkan, para presenter mampu tampil menjadi diri sendiri. Sehingga kesederhanaan materi menjadi kekuatan presentasi itu sendiri. Bayangkan saja kita disuguhi cerita tentang pengalaman komunitas Mareje Bonga (maaf kalo salah) yang dibawakan oleh Ali dari Lombok. Di mana saat sebagain besar peserta di group kami mengatakan bahwa komunikasi melalui internet yakni web dan social media sangat effective, Ia mengatakan bahwa di komunitasnya jangankan fasilitas internet listrik pun mereka masih berjuang. maka tools komiunikasi yang effektif menurut Dia adalah cerita cerita yang disampaikan lintas kecamatan. Dan mereka juga menggunakan kyai kampung dalam komunikasinya. Ia pun berbagi pengalamannya tentang awiq awiq di daerah Mareje Bongga, awiq awiq ini semacam local wisdom yang membuat aturan tentang pengelolaan hutan di masa lalu.
Lain lagi dengan komunitas burung yang membagi tips berkomunikasi dengan cara leverage. Yakni memanfaat kerjasama dengan pihak lain. Celah komunikasi ini mampu mereka lakukan dengan keterbatasan sumber daya dan finacial yang mereka miliki.  Kami pun terhibur dengan alunan gitar seorang musisi jalanan dengan lagu daerahnya (jeneponto), meskipun sangat sederhana namun sangat menyentuh. Dan usi luna sang pemandu acara mampu membawa kami terbang ke mana mana sampai ke Sumba melalui Taufiq Ismail.
Sebenarnya hari itu tanggal 15 juni , saya ada appoitment dengan Ford Foundation. Maka di sela sela pelatihan saya bertemu dengan mereka namun tak sabar untuk kembali bermain dengan kawan kawan di bengkel komunikasi.Seperti yang saya ceritakan diatas bahwa kesederhanaan ini menjadi kekuatan presentasi mereka. seperti saat sesi terakhir yang dibawakan Rendra , yang menghentakkan kami bahwa kesederhanaan itu kekuatan. Ia menampilkan beberapa potongan film yang dibuat sangat sangat sederhana namun bisa mengirim pesan yang sangat kuat. bagaimana Ia menampilkan orang yang memberi makna tentang Pancasila dengan sederhana namun menggugah tentang kebhinekaan kita.
Jadi awalnya sa pikir pelatihan ini even kah ? ternyata Cupen to :).  Persoalananya kini adalah bagaimana para peserata setelah mengikuti pelatihan ini mengambil remahnya sendiri. Dalam membangun komunikasi effektif dibidang pembangunan ,  Bukan begitu Usi Luna ? :)

ketegangan

Saya menarik napas lega setelah mata bor itu terangkat dari mulut saya. Namun itu tidak berlangsung lama, karena beberapa saat setelah berkumur benda itu kembali menghujami gigi geraham saya yang berlubang. Seakan tak ingin menyisakan satupun kotoran yg bersarang , benda berputar itu terus mengitari lubang sementara saya tegang karena sesekali harus menahan ngilu.

Kini giliran benda pipa bulat kecil yang menjulur masuk ke mulut saya, mengalirkan udara ke sela sela gigi. Setelah kering maka beberapa buah kapas bulat dijebloskan ke dalam mulut untuk menjaga mulut saya tetap terbuka dan kering. Posisi ini sungguh membuat tidak nyaman, untungah rasa sakit itu sdh hilang. Namun ketegangan lainnya adalah menahan liur dan mencoba menelannya tanpa merubah posisi kapas kapas itu. Sesekali drg Gigi ini mengingatkan saya untuk tetap membuka mulut. Bentuk huruf A pak agar mudah ditambal timpalnya.

Setelah beberapa cairan dan benda berbentuk gel masuk ke lubang gigi, kini proses penambalan berlangsung. Tiga kali sebuah benda berwarna terang menyinari bekas tambalan hingga sy dapat berkumur lagi. Dokter itu memperhatikan sejenak, lalu ia meminta saya menggigit sesuatu . Memang terasa ada ganjalan. Setelah ia menghilangkan ganjalan yang masih terasa itu, barulah saya diperkenangkan meninggalkan kursi berputar ini. Namun saya baru benar benar bisa menarik napas lega setelah meninggalkan ketegangan lainnya di loket pembayaran, dan dengan pesan jangan makan yg panas panas dulu :) (yos 29/12/11)
e

Suatu pagi di Banda Aceh

Azan belum berkumandang ketika melangkahkan kaki memasuki gerbang utama mesjid Baiturrahman Banda Aceh. Meski gerbang utama tertutup namun kedua pintu sampingnya terbuka, demikian juga dengan di beberapa gerbang lainnya. Ada suasana haru saat memandang mesjid dari kejauhan tadi, terkenang kembali peristiwa tsunami desember 2004 lalu. Dimana dalam tayanga tv yg diulang berkali kali memperlihatkan betapa tempat suci ini aman dalam badai tsunami. Bahkan menjadi tempat perlindungan utama masyarakat Banda Aceh .Berbagai cerita muncul di masyarakat tentang fenomena ini, Rijal supir yang memandu kami sempat bercerita bahwa seorang tionghoa melihat mesjid ini terangkat saat tsunami. Maka ia sekeluarga akhirnya memilih masuk islam.

Saya menyempatkan diri berkeliling sekitar mesjid, meskipun sholat jumat tadi beberpa ruas telah sy kunjungi. Di pojok sebelah kiri sebuah papan informasi yang memperlihatkan sejarah mesjid ini di bangun. Dan usianya sudah cukup lama karena dibangun sejak tahun 1200 an. Tahapan tahapa renovasi pun dijelaskan, juga bagaimaan mesjd ini dibakar saat pendudukan kolonial karena mesjid ini menjadi markas para pejuang Atjeh. Bahkan di mesjid ini juga diabadikan peristiwa terbunuhnya Mayjend kohler pada tahun 1873 yang memipin pasukan Belanda untuk menguasai mesjid raya banda Aceh ini.

Rakyat Atjeh memang terkenal gigih menentang setiap kekuatan kekuatan yang ingin menjajah negerinya. Hal ini terlihat dari dokumentasi foto perang yang terpampang di rumah kediaman salah seorang srikandi Atjeh. Tjut Nyak Dien yang akhirnya di buang dan wafat di Sumedang karena melanjutkan perlawnan suaminya Teuku Umar. Meskipun sepihak foto foto dari Belanda namun telah memperlihatkan kegigihan pejuang saat berhadapan dengan musuh dengan persejataan yang lebih maju saat itu.

Azan telah berkumandang saat waktu telah menunjukkan pukul 6.00, memang waktu sholat di daerah ini lebih lambat dari daerah sy (sulawesi) di mana azan dikumandangkan sekitar pukul 5 pagi. Setelah sholat shubuh, menyusuri simpang lima yang sebelumnya melintasi Kodam Iskandar Muda yang berada di depan kanal. Sudah tak tampak lagi kapal kapal nelayan yang memenuhi kanal siang tadi. Dan memang kebiasaan para nelayan Atjeh belum melaut sebelum shlota jumat. Mereka melaut hingga jauh ke tempat lain, bahkan tak jarang yang melaut hingga hitungan bulan. Saat menuju pantai Lhoknga tadi sempat memperhatikan perahu nelayan yang warna warni ini, bahkan cukup unik melihat belakang perahu yg berbentuk persegi. Sangat berbda dengan perahu di dareh kami yg umumnya lancip di kedua ujungnya.

Pasar pagi di sekitar REX sudah mulai ramai beraktifitas. Para pedagang yg sebagian besar pedagang sayur telah menggelar dagangannya. Memesan secangkir kopi ulee kareng sebelum beranjak kembali ke hotel. Selamat pagi Atjeh

Sabang titik nol RI

Kurangnya informasi mengenai jadwal ferry ke pulau sabang membuat kami harus berada di pelabuhan Ulee lheu selama 3 jam. Namun ada hikmahnya juga karena kami bisa eksplore pelabuhan ini sambil mengambil gambar dengan beberapa view yang cukup bagus.

Pelabuhan yang dibangun kembali pada tahun 2005 ini akibat terjangan tsunami pada tahun 2004 cukup cantik dan bersih, sangat berbeda degan pelabuhan lainnya. Maklum saja karena pelabuhan ini dibangun oleh bantuan pemerintah Australia saat terjadi tsunami Desember 2004 lalu. Hal ini dapat kita lihat dari batu prasasti yg di ttd oleh Alexander Downer.

Pelabuhan yang dikelilingi taman ini juga dilengkapi dengan musholla. Karena waktu yang cukup banyak, kami sempat menikmati kopi aceh dan sebelum makan siang di kompleks pelabuhan Menu yang ditawarkan pun cukup lengkap mulai dari makanan khas aceh hingga makanan padang. Kami jatuhkan pilihan pada makanan Padang dan mengajak serta guide lokal dadakan kami. Mengapa sy katakan dadakan karena dua orang tukang becak yg gagal merayu kami menumpang becaknya terpaksa harus berubah haluan menjadi pemandu lokal kami di wilayah pelabuhan ini.

Selesai sholat Dhuhur yang jatuh pkl 13.00 kami segera menuju ferry yg sdh siap. Setiap hari ada dua ferry yang melayani rute banda aceh Ulee Lheu ke Balohan Sabang. Yang pagi jam 8 dilayani dengan ferry cepat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sementara ferry yang sy tumpangi ini termasuk kategory lambat yang mem butuhkan waktu 2 jam. Tidak memungkinkan bagi kami untuk memesan ferry cepat ini karena masih ada kegiatan di hotel Hermes pagi tadi. Yang tak kami ketahui sebelumnya adalah bahwa pada hari ini (kamis 15 Maret) jadwal ferry berangkat pukul 2 siang sementara informasi yang kami terima adalah pemberangkatan pukul 12 siang . Maka beberapa objek wisata di Banda Aceh terpaksa kami lewatkan karena takut ketinggalan ferry.

Mobil2 telah berada di atas ferry ketika sy menjejakkan kaki sy diatas ferry. Terlihat beberapa mobil pribadi, pengangkut sayur dan ternak juga sudah berada di atas ferry. sy segera menemui kru kapal untuk mendapat kamar untuk berisitirahat. Memafaatkan waktu ngobrol di ruang kemudi bersama beberapa awak kapal. Kapten kapal David yang berasal dari Flores menjelaskan tentang kapalnya, jarak tempuh dan tempat2 yang akan kami lewati. Beberap kapal nelayan melintas di depan kami. Juru kemudi senantiasa fokus pada kemudinya. Perjalanan 2 jam ini tidak terlalu berat karena cuaca cukup mendukung.

Sy menghubungi salah seorang pemilik bungalow di Sabang, informasi bungalow ini sy lihat terpampang di loket pembelian tiket. Setelah memesan kamar yg menghadap ke laut, tiba tiba hp sy berdering rupanya dari nomor lain dari bungalow. Seseorang wanita bule yg fasih berbahasa indonesia terdengar di ujung telepon. Sy meminta ia mengirim alamat lengkap setelah ia memberi saran dan petunjuk bagaimana sampai di bungalownya.

Ferry tua yang dibuat di awal tahun tahun 90 an ini masih mantap melayari rute Ulee lheu - Balohan .Sebenarnya ferry ini merupakan ferry pengganti ferry utama yang tengah naik dok. Sebelumnya ferry ini melayari rute Sibolga dan Nias. Ada sekitar 20 awak kapal di ferry ini tutur sang kapten.

Jam di ruang kemudi menunjukkan pukul 4 sore saat juru kemudi Ernawan memutar haluan ke kiri. Nampak kawah gunung berapi di sisi kami. Kawahnya yg masih mengepulkan asap putih tertilhat jelas saat kami melintas. KMP Tanjung Berung begitulah nama ferry tua ini, " Ini nama dari salah satu daerah di wilayah Tual Ambon" jelas sang kapten. Terdengar seseorang berbicara dengan sang kapten di celulernya.yang memintanya untuk segera kembali pada malam ini juga, padahal biasanya mereka balik pada keesokan harinya. Kemungkinan jadwal dadakan ini diakibatkan oleh jadwal kampanye pemilihan gubernur yang tengah berlangsung. Dari info kawan alumni dari amerika yang kini menjadi tim sukses salah satu kandidat menginfokan bahwa ia juga berada di sabang namun tdk bermalam karena balik pada hari yg sama.

Suhu politik yang memanas di Aceh, berdampak pada peningkatan pengamanan karena beberapa kasus yang terjadi akhir akhir ini. 5 menit lewat pukul empat seorang awak kapal mengumukan ketibaan kapal dan jadwal kepulangannya malam ini.

Kami beruntung mendapat mobil sewaan dengan harga Rp. 100 ribu untuk kami bertiga. Biasanya harga yang mereka kenakan rp. 50.000 per orang. Dan akhirny Toyota kijang ini bergerak meninggalkan pelabuhan ferry dengan hanya penumpang kami bertiga. Kendaraan ini memuat 6 orang, namun setelah menunggu beberapa saat tadi ternyata hanya kami bertiga.

Kami merubah jadwal menuju titik Nol kilometer RI yang berada di pulau ini. Sebelumnya kami merencanakan untuk menuju titik ini keesokan harinya, namun memperhitungkan jarak yg cukup jauh, maka kami metuskan untuk segera ke sana sore ini. Selain pertimbangan Agus driver yang membawa kami yang menyarankan untuk melihat sunset di atas, juga waktu yang agak sempit jika melakukanya besok karena kami memutuskan untk mengambil ferry cepat yang berangkat pagi.

Beberap ekor monyet segera mendekat begitu Agus memarkirkan kendaraannya di tugu Nol kilometer ini. Pemandangan indah segera tersaji di depan kami, kawasan hutan lindung yang cukup luas di pulau ini memberikan kesejukan tersendiri. Meski tak mendapati sunset namun pemandangan Alam di sini cukup menghibur kami. Sebuah tugu berlantai tiga dengan tinggi sekitar 10 meter segera menjadi perhatian kami. Itulah tugu Nol kilometer RI. Teringat lagu dari sabang sampai marauke, disinilah titik awal negara kesatua republik Indonesia. Sebuah prasasti yang ditanda tangani BJ Habibie menuliskan letak koordinat titik ini. Dan dipuncak tugu bertengger Garuda dengan angka Nol di kakinya. Ya akhirnya sy berkesempatan menyentuh titik Nol negara sy, sambil berharap suatu hari dapat menyentuh titik ujung lainnya yang berada di kota Merauke Irian Jaya. .....Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau pulau sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia.....(Sabang 15 Maret 2012)
LikeShow more reactions
Comment

Minggu, 31 Juli 2016

dapur ibu

Comments
Muhammad Yusuf Saleh Yos
Write a comment...

Agak sulit menemukan tempat untuk parkir, seluruh tepi jalan telah penuh oleh mobil para pengunjung warung. Saya terpaksa harus memarkir kendaraan di tempat yg agak jauh dari warung. Antrean orang mengambil makanan segera terlihat begitu memasuki warung makan ini. Pada jam istirahat makan seperti ini menjadi waktu tersibuk buat warung makanan yang bernama warung ibu ini. Terletak di tengah kota kolaka ,tepatnya di jalan merdeka menjadikan warung ini menjadi pilihan oleh para pegawai yang berkantor di daerah ini.

Sy termasuk salah satu pelanggan setia warung yang didominasi warna merah ini. Yang menjadi alasan sy menjatuhkan pilihan warung ini adalah, karena harga dan variasi menunya. Kita bisa menentukan jenis makanan yang kan kita santap, berbagai jenis ikan segar, sayur dan lauk lainnya tersedia di sini. Dengan beragam menu ini membuat kita banyak pilihan, sehingga tidak bosan dengan menu yang sama. Selain beragamnya menu kesegaran makanan yang dihidangkan juga dapat kita rasakan.

Sy yang hampir saban hari ke warung ini sudah hapal jam buka dan tutupnya warung, bukan hanya itu sy bahkan tahu jam jam terbaik ke warung ini. Pukul 10 pagi menjadi pilihan terbaik sy, dengan pertimbangan pada jam ini menu sudah lengkap serta kita bisa menyantap makanan dalam keadaan hangat atau 'fresh ferom the open'. Pengalaman beberapa kali mengunjungi warung yang buka pkl 8.30 ini di jam awal buka, namun kadang menunya belum lengkap.

Konsep yang mirip mirip 'all you can eat' ini sayang kalau tidak dimanfaatkan, itulah mengapa sy memlih pukul 10 sebagai waktu terbaik. Karena tak jarang sy menggabungkan antara sarapan dan makan siang. Jika tidak sempat sarapan, maka sy hanya minum kopi dan biskuit pada pagi harinya lalu pada jam itu mengisi perut sekaligus makan siang. Porsi yang banyak ini bahkan masih membuat kita kenyang hingga malam hari. Tentu ini tidak kita dapatkan di warungwarung yang lain di kota kecil ini.

Sebelum di warung ini sy sempat jatuh hati pada sebuah warung yang sesuai selera sy. Persoalan muncul ketika mereka mulai menaikkan harga secara sepihak. Sy sempat merekomendasika pada kawan kawan, namun pada kunjungan kedua bersama kawan sy mereka meminta 80 ribu untuk makanan sederhana. Hal yang sy sukai dari warung ini sebenarnya adalah pemandangan yang langsung ke arah laut ,serta menu khusus kepitingnya. Namun sy segera beralih mencari warung lain setelah mereka tidak konsisten pada harga ini.

Pertimbangan yang lain dalam memilih warung Ibu adalah tentu saja harganya. Boleh dibilang warung ini cukup murah dibanding warung warung lainnya. Harga memang tergantug pada menu yang kita pilih, namun pengalaman sy kisaran harga berkisar 12 hingga 20 ribu. Apalagi dengan keragaman dan kesegarannya memberi nilai tambah lebih pada warung itu. Bukan itu saja, mereka menyiapkan nasi untuk tambahan, serta pisang kecil sebagai penutup makan kita. Bahkan sy sempat heran ketika mendapatkan harga separuh lebih murah dengan sebuah warung yang menawarkan menu yang sama. Sy biasa ke sebuah warung yang menjual soup kepala ikan dengan bandrol harga 50 ribu per porsi, sementara di sini sy hanya membayar rp. 20 ribu dengan rasa yg tak kalah jauh beda.


Warung ibu ini juga rupanya paham dengan konsep lokal, sebuah loket di sebelah kiri menyiapkan menu lokal. Di Sulawesi Selatan kami mengenalnya dengan Kapurung, makanan khas sulawesi yang terbuat dari sagu. Mereka menyebutnya sinonggi, menu ini semakin melengkapi menu yang ada. Jika berkunjung ke kota kecil ini silahkan mampir untuk merasakan berbagai kuliner ikan yg banyak di daerah ini, mulai ikan bakan, masak dan goreng ada di sini. Mari makan

berburu durian

uhammad Yusuf Saleh Yos published a note.
Saya menepikan mobil saat melihat lambaian sekolompok anak anak dipinggir jalan. Mereka segera berlompatan naik ke bak mobil double kabin ini. Saya tersenyum melihat tingkah mereka dari balik kaca, mereka ngobrol , tertawa dan sesekali berdiri menerpakan angin ke wajah mereka.

Taksekali ini saya menepikan mobil mengangkut anak anak ini, pernah sekali sy mengangkut anak anak yang hendak bermain bola. Kawan sy bertanya mengapa mengangkut anak anak ini ? Sy hanya menjawab bahwa kelak jika ada diantara mereka yg menjadi pemain bola profesional , ia pasti akan mengingat moment ini. Ia akan bercerita bahwa bagaimana ia dulu ketika berlatih bola di kampungnya.

Bukan hanya itu pernah suatu ketika, saat melintasi sebuah perkampungan di pedalaman sy mengangkut penumpang yg rupanya kesulitan memperoleh angkutan. Saat itu sy yang menyetir mobil pejabat negara kawan saya, dan terpaksa ia harus berbagi kursi dengan penumpang yang membawa serta ayam ayamnya.

Saat terjadi krisis moneter, di Jakarta tumpang menumpang mobil ini mulai menjadi trend. Sy setiap hari menyetir mobil sendiri dari rumah di Karawaci menuju kantor di Sudirman. Suatu saat sy menepikan mobil di sebuah tempat, tiba tiba segerombol orang telah mengelilingi mobil. Sy sempat kaget dan shock, sy pikir ada perampokan atau kerusuhan. Ternyata mereka pikir sy menepikan mobil untuk mengambil tumpangan. Karena tidak ada pilihan sy segera membuka pintu dan mereka berebut naik. Sy baru tahu saat mereka turun mereka menaruh uang secukupnya di dekat rem tangan mobil.

Bukan tanpa alasan sy sering menepikan mobil mengangkut tumpangan. Saat sy remaja, saya sering mendaki gunung. Lokasi menuju tempat pendakian tidak dilalui kendaraan umum. Kami menghadang truk yang menuju ke tempat pendakian demikian juga sebaliknya. Tak jarang kami harus berbagi tempat dengan buah buahan dan tak jarang juga buah buah ini berpindah tempat ke perut kami.

Saat masih kecil, sy juga sering menumpang mobil tetangga sy. Kebetulan ia seorang supir, saat itu mobil sangat langka hanya bisa dihitung jari. Maka acara mencuci mobil ke sungai menjadi ritual yang menyenangkan. Saat kembali dari sungai kami segera berebut naik ke mobil, mencari posisi di atas kap. Inilah posisi terbaik untuk menangkap mangga yang banyak bergelantungan di sepanjang jalan menuju ke rumah.

Hidup di dunia ini pun ibarat kita menumpang, ada saat dan tempat kita berhenti.

Pomalaa 5 january. 2013

menumpang

Write a comment...
Saya menepikan mobil saat melihat lambaian sekolompok anak anak dipinggir jalan. Mereka segera berlompatan naik ke bak mobil double kabin ini. Saya tersenyum melihat tingkah mereka dari balik kaca, mereka ngobrol , tertawa dan sesekali berdiri menerpakan angin ke wajah mereka.

Taksekali ini saya menepikan mobil mengangkut anak anak ini, pernah sekali sy mengangkut anak anak yang hendak bermain bola. Kawan sy bertanya mengapa mengangkut anak anak ini ? Sy hanya menjawab bahwa kelak jika ada diantara mereka yg menjadi pemain bola profesional , ia pasti akan mengingat moment ini. Ia akan bercerita bahwa bagaimana ia dulu ketika berlatih bola di kampungnya.

Bukan hanya itu pernah suatu ketika, saat melintasi sebuah perkampungan di pedalaman sy mengangkut penumpang yg rupanya kesulitan memperoleh angkutan. Saat itu sy yang menyetir mobil pejabat negara kawan saya, dan terpaksa ia harus berbagi kursi dengan penumpang yang membawa serta ayam ayamnya.

Saat terjadi krisis moneter, di Jakarta tumpang menumpang mobil ini mulai menjadi trend. Sy setiap hari menyetir mobil sendiri dari rumah di Karawaci menuju kantor di Sudirman. Suatu saat sy menepikan mobil di sebuah tempat, tiba tiba segerombol orang telah mengelilingi mobil. Sy sempat kaget dan shock, sy pikir ada perampokan atau kerusuhan. Ternyata mereka pikir sy menepikan mobil untuk mengambil tumpangan. Karena tidak ada pilihan sy segera membuka pintu dan mereka berebut naik. Sy baru tahu saat mereka turun mereka menaruh uang secukupnya di dekat rem tangan mobil.

Bukan tanpa alasan sy sering menepikan mobil mengangkut tumpangan. Saat sy remaja, saya sering mendaki gunung. Lokasi menuju tempat pendakian tidak dilalui kendaraan umum. Kami menghadang truk yang menuju ke tempat pendakian demikian juga sebaliknya. Tak jarang kami harus berbagi tempat dengan buah buahan dan tak jarang juga buah buah ini berpindah tempat ke perut kami.

Saat masih kecil, sy juga sering menumpang mobil tetangga sy. Kebetulan ia seorang supir, saat itu mobil sangat langka hanya bisa dihitung jari. Maka acara mencuci mobil ke sungai menjadi ritual yang menyenangkan. Saat kembali dari sungai kami segera berebut naik ke mobil, mencari posisi di atas kap. Inilah posisi terbaik untuk menangkap mangga yang banyak bergelantungan di sepanjang jalan menuju ke rumah.

Hidup di dunia ini pun ibarat kita menumpang, ada saat dan tempat kita berhenti.

Pomalaa 5 january. 201

Banjir Makassar 87

Banjir Makassar 87

Peristiwanya sudahsangat lama, namun banjir yang melanda Jakarta menguak kembali ingatan itu. Saat masih dibangku SLTA, kompleks kediaman Saya menjadi langganan banjir tahunan. Penyebabnya adalah beberapa kawasan elit mengepung kompleks kami, maka tak ayal BTN CV. Dewi kompleks saya kerap tergenang air..

Sekitar tahun 87 banjir mencapai puncaknya, kami terjebak dalam kompleks. Hampir seluruh warga kompleks mengungsi. Kami yang Tadinya menikmati banjir dengan bermain getek batang pisang kini harus lebih waspada. Ketinggian air beberapa hari itu sudah mencapai perut bahkan beberapa blok yang berada di belakang hingga mencapai dada orang dewasa.

Rakit kami tak bisa lagi menolong warga, bantuan kini mngandalkan perahu karet dari Marinir. Penerangan lampu yang seadanya makin membuat kompleks yang kosong ini mencekam. Kasus pencurian tidak sedikit jumlahnya, rumah rumah takberpenghiuni ini kerap disaatroni orang orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Blok saya terendam hingga perut, sementara ketinggian dalam rumah hingga lutut. Semua peralatan hingga tempat tidur terendam air. Beberapa dari kami bergiliran jaga. Kursi kursi kami naikkan di dipan tempat tidur, itupun masih kami ganjal dengan beberapa buah bata merah, sementara kasur kasur telah berada di atas lemari. Kami tak bisa ke sekolah, selain jalanan yang terendam baju baju kami pun tak ada yg kering.

Sy bisa membayangkan warga jakarta yang kini menjadi korban banjir. Anak anak tak bersekolah, ancaman penyakit pasca banjir, kerusakan barang , kerawanan dan kesulitan bahan makanan. Persolan banjir sudah sangat jelas, pemukiman yang tidak tertata dengan baik. Kebanyaka berada dalam resapan air, sementara saluran air pun tak jarang tersumbat karena warga yang kurang disiplin membuang sampah. Hingga saat musim hujan tiba, air terjebak. Bahkan meski tak hujan namun terkadang kita mendapat banjir kiriman dari wilayah lain. yang berada di ketinggian.

Beberapa negara cukup smart dalam menangani air tergenang ini, beberapa negara di Eropa membuat kanal, yang meungkinkan air berputar secara lancar di dalam kota saat pasang, dan kembali lagi saat surut tampa menimbulkan dampak banjir. Sementara negara tetangga kita. Malaysia membangun smart tunnel, sebuah jalan tol yang berfungsi ganda. Saat air pasang maka ia menjadi penampung air dan melarang warga melintasi jalan tersebut hingga air kembali surut. Kepatuhan dan kedisiplinan akan mebuat kita terbebas dari rendaman air ini.