Ahok yang Menohok
Saya terus terang tidak suka dengan Ahok, bukan karena Saya beda keyakinan dengan dia, tapi karena ia terkesan "arogan" dan mulutnya yang bau comberan. Tapi Saya dan Kita semua harus mendukung upaya Ahok dalam pemberantasan Korupsi. Saya suka dengan pernyataan Gufron " Saya belum tentu bisa seperti Ahok yang berani menantang semua orang ", tidak akan banyak yang bisa seperti Ahok.
Kita semua sudah sepakat bahwa korupsi menjadi penyakit kronis bangsa ini, ia sudah seperti kanker ganas stadium tinggi. Diperlukan. keberanian dan upaya sungguh sungguh membunuh sel kanker ganas yang menggerogoti bangsa ini.
Ibarat orang yang tengah sakit kronis, kita harus rela menelan pil pil pahit anti kanker. Ahok adalah salah satu pil pil pahit itu. Mulutnya memang beracun, terutama bagi pencuri uang rakyat.
Orang orang betawi selalu punya pahlawan. Mereka punya si Jampang, si Pitung dan Topeng kemayoran, anggaplah Topeng Kemayoran alih rupa menjadi Ahok. Ingat kan kata kata kotor yang keluar dari mulut jagoan ini pada para musuh musuhnya. Kalo para hero itu membagi uang hasil jarahannya kepada rakyat, lalu apa bedanya dengan Ahok yang menjaga uang itu agar tetap buat rakyat.
Nabi menyuruh Kita belajar hingga ke negeri China. Kini ada orang China yang datang ke depan kita, masa kita tidak mau belajar darinya, belajarlah dari sikap keberanian dan tegasnya Ahok, bukan dari mulutnya. Andai KTP DKI saya masih berlaku akan saya berikan pada Ahok, sambil berbisik Hajaaar !, tapi jangan lupa kumur kumur ya, kasihan penonton anak anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar