Minggu, 31 Juli 2016

Jalur Maut di Pantai Barat Bali

Jalur Maut di Pantai Barat Bali
Uji nyali di Jalan desa
Jalan sempit, menanjak dan berliku begitu umumnya jalan jalan yang menembus masuk ke daerah daerah perkebunan di Bali.
Saat in saya melewati sebuah pematang yang diapit sawah dan bendungan, kemampuan mengendarai motor sy benar benar di uji. Dua buah jalan sempit berbentuk rel membentang di depan , beberapa jalan desa lainnya juga seperti ini, namun kali agak sempit hanya sekitar 15 cm lebarnya sy harus benar benar bisa menjaga keseimbangan agar tidak nyungsep ke bendungan atau masuk ke dalam sawah.

Ujian belum selesai ketika melewati persawahan , kini sy harus harus lebih ekstra berhati hati , tebing menganga di sisi kiri saya . Jika kurang keseimbangan maka nyawa bisa jadi taruhannya. Keringat membahasi sekujur tubuh, sy tetap harus bisa menjaga keseimbangan dan konsentrasi. Pilihannya serba sulit, jika motor melambat keseimbangan sy juga terganggu demikian juga dengan jika terlalu kencang.

Mobil atau motor sama saja tegangnya bagi saya, saat melewati daerah ini mobil Land Cruiser kami sempat terhenti beberapa kali di tengah tanjakan yang sempit. Suatu kali di ujung tanjakan berjalan seorang kakek, saya harus menghentikan mobil di tengah tanjakan dan mengalami kesulitan saya start di tengah tanjakan. Kesulitan lainnya adalah jika berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan, kami harus mencari semak untuk menyingkir dan tak jarang harus menepi di tepi jurang.

Lain jalan desa lain jalan raya, namun jalan raya pesisir Barat tak kalah ngerinya.
Sepanjang pantai Barat dari Denpasar hingga Negara (ibukota Jembrana) terbentang jalur jalur maut. Bukan hanya tikungan tikungan tajam yang menmgancam tapi padat nya kendaraaan menjadi bahaya tersendiri. Jurang jurang terjal di kanan kiri, sementara himpitan truck truck dan bus bus yang melaju dengan kencang. Trans Bali Jawa ini memang terkenal dengan medan yang terjal dan padat, hampir disetiap tikungan tertera tanda untuk berhati hati karena tinkungan tajam dan berbahaya.

Begitu anda meninggalkan ubung dan mengwi Denpasar anda sudah harus melewati jalan terjal berliku di daerah Megati Tabanan. Di daerah selemadeg ini kita harus extra hati hati, jangan sesekali berkendara saat mengantuk. Memasuk daerah Antosari jalan berliku masih mendominasi jalur barat ini hingga pada pendakian dan turunan terjal di daerah Soka.

Memasuki daerah Jembrana meski jalan agak lurus, namun anda tetap harus waspada. Kecamatan pekutatan adalah batas kedua kabupaten Tabanan dan Jembrana. Patung pacuan kerbau di tepi pantai menjadi tanda perbatasan kedua wilayah. Meski tidak terlalu berkelok tajam namun kepadatan kendaraan di jalur yang tidak terlalu luas harus menjai perhatian serius para pengendara.

Tetapi kepenatan di jalan raya bisa terbayar dengan terbentangnya pemandangan yang indah. Di daerah Soka anda bisa beristirahat di resting area yang berada di tengah persawahan sambil anda bisa menikmati ombak pantai barat Bali. Pegunungan Bali yang berada di daerah selatan menjadi pemandangan yang tak kalah menarik, persawahan dan perkebunan kelapa dapat menyegarkan mata kita kembali.

Memasuki daerah Jembarana anda bisa mampir ke Medewi beach surga para peselancar, rehat sejenak di atas Rambut Siwi, pura yang berada di ketinggian pantai Barat yang memungkinkan kita melihat pemandangan dari atas dan menikmati indahnya sunset di pesisir pantai Barat.
Di tengah kesulitan itu ada kemudahan :)

Jembrana 7 Oktober 2013


Like

Tidak ada komentar:

Posting Komentar