Monas , satu lagi dari Ahok
" Tak ada sesuatu yang baru, hanya diperlukan pengaturan yang memerlukan ketegasan dan keberanian. Seperti yang Ia tunjukkan saat datang ke KPK.
Bagi yang mau loncat dari Monas, mungkin tak akan diizinkan nya. Selain mengganggu keamanan dan ketertiban Dia juga tidak mentolerir ada sampah di Monas. "
Kalo dulu Anda datang ke Monas, maka tenda tenda para pedagang memenuhi areal Monumen Nasional kebanggaan Indonesia. Suara sound sistem yang bising dan keras, memutar musik dan memanggil apa pelanggan. Andong yang mengitari tugu tak ketinggalan menambah kesemrawutan Monas saat itu. Maka sampah akan berserakan setiap akhir pekan. Kerawanan di areal Monas juga menjadi kekhawatiran, Bahkan kawanan rusa tutul yang dipelihara banyak yang mati karena stress.
Beberapa kali upaya penertiban dilakukan , terakhir di jaman Jokowidodo sudah mulai agak mendingan. Tenda tenda permanen sudah tidak berada di dalam areal Monas, namun masih banyak pedagang menggelar dagangannya di sepanjang jalan. Pedagang makanan dan minuman pun masih boleh berkeliaran.
Kini semua berubah , saya sempat harus menahan haus sejenak. Biasanya saya membeli air pada pedagang yang banyak di dalam. Tapi Tadi sehabis jalan, tak nampak pedagang dalam areal. Ada satu dua pengunjung yang membeli dari pedagang yang ada di luar pagar, namun untuk mendukung upaya Pemerintah ini Saya mengurungkan untuk membeli.
Sebuah food Court akhirnya saya temukan. Sebuah tempat di dekat jalan masuk utama. Bukan hanya tempat makan para pengunjung , tetapi juga untuk membeli souvenir dan tempat bermain anak. Food Court dan Cultutal Park begitu nama tempat itu. Anak anak bisa bermain, berfoto dengan tokoh kartun, happening Art patung orang hingga Pocong .
Tempat yang berada di sebelah timur, tepat berada di depan kementerian BUMN ini segera diserbu pengunjung sehabis olah raga. Tempat yang berdekatan areal parkir merupakan akses pintu ke luar dari Taman monumen Nasioanal ini hak jauh dari lokasi ini, kita juga sudah dapat melihat rusa rusa tutul itu bermain si suatu kawasan tersendiri.
Andong tetap melayani pelanggan mengitari Monas dari luar. Bangku bangku taman tersedia tiap 25 meter. Cuma sayang saya tak menemukan tempat sampah saat berjalan menuju stasiun Gambir.
Tak ada sesuatu yang baru, hanya diperlukan pengaturan yang memerlukan ketegasan dan keberanian. Seperti yang Ia tunjukkan saat datang ke KPK.
Bagi yang mau loncat dari Monas, mungkin tak akan diizinkan nya. Selain mengganggu keamanan dan ketertiban Dia juga tidak mentolerir ada sampah di Monas.
Jakarta selalu punya cerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar