Jumat, 29 Juli 2016

Pengamen Kopaja 19

Pengamen Kopaja 19
Kopaja si raja jalanan yang sempat menguasai Ibu kota sebelum munculnya bus Way. Kemunculan bus Way pun belum sepenuhnya menggusur angkutan berwarna hijau putih ini, mereka masih leluasa melenggang di jalan jalan utama Ibu kota, tidak seperti para pahlawan pendahulunya seperti bemo dan Bajai. Yang terakhir ini sempat bangkit kembali dengan baju biru barunya dan menggunakan Bahan bakar Gas agar ramah lingkungan.
Berduet dengan saudara mereka Metro Mini ,bersama membisingkan Kota Metropolis . Jika Anda berdiri di depan pintu keluar terminal blok M, maka Anda akan mendapati kedua saudara rival ini akan adu kecepatan. Raungan kendaraan serta asap hitam tebal bercampur debu. Mereka menunggu aba aba start dari trafic light berwarna hijau di depan Pasar Raya. Dan hanya penumpang yang mampu menghentikan laju mereka.
Kopaja atau Koperasi Jakarta memiliki banyak rute, salah satunya adalah Trayek 19. Trayek ini mengitari Rute Ragunan , Blok M hingga ke Tanah Abang melewati Karet. Saat itu maksud Saya sebelum beroperasi bus Way , Para penumpang mereka cukup elite, karena kebanyakan karyawan perkantoran di area Sudirman dan pusat pelintasan Sudirman dan pusat Perkulakan terbesar Tanah Abang.
Sempat bernostalgia dengan kopaja 19 ini, kopaja kini sudah ada yang ber AC. Namun yang rongsokan juga masih berkeliaran di jalan jalan. Besi tua yang meraung menggetarkan penumpangnya. Kenek yang dengan sigap menagih Rp. 4 ribu dari penumpangnya. Para pengamen bergiliran mengais receh di tiap perempatan.
Berbagai aksi mereka mulai dari yang bertepuk tangan, memetik gitar hingga memainkan biola. Mulai dari yang berpuisi hingga yang menampakkan tatonya dan sedikit mengancam. Pengamen menjadi salah satu Stake holder Kopaja ini selain Supir, kenek dan tentu saja copet.
Suatu hari naik seorang paruh baya bersama dua orang anaknya. Melihat penampilannya, saya pikir mereka juga penumpang seperti Saya. Nanti setelah ia bersandar di pintu saya sadar ia seorang pengamen. Sound sistem kecil dikemas seukuran tasnya. Anak anaknya yang gagah dan berpakaian rapi tak tampak seperti pengamen.
Meski kebanyakan pengamen ini bersuara pas pasan, namun tak jarang juga yang bersuara emas. Sayang mereka harus bertarung diganasnya kehidupan jalanan. Ada yang menyanyikan 1 dua bait namun ada juga yang menyelesaikan 1 dua lagu. Malam ini cukup terhibur dengan lagu Yogya KLA Project.....pulang ke kotamu ada setangkup rindu...... Tariiiik Maaang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar