Nasi goreng
Saat masih kecil , hampir tiap hari ibu membuatkan nasi goreng. Hari ini saya membuatkan nasi goreng buat Faiz. karena Isteri mesti buru buru ke sekolah. Kini saya baru paham kenapa Ibu saban hari membuat nasi goreng. Kami keluarga besar dengan 8 orang bersaudara. Ibu harus menanak nasi yang banyak tiap haru. Bila tak habis maka nasi nasi itu akan menjadi basi, paling akan terbuang atau menjadi makanan ayam. Saat itu rice Cooker belum ada jadi nasi paling hanya bisa bertahan 2 hari.
Saat masih kecil , hampir tiap hari ibu membuatkan nasi goreng. Hari ini saya membuatkan nasi goreng buat Faiz. karena Isteri mesti buru buru ke sekolah. Kini saya baru paham kenapa Ibu saban hari membuat nasi goreng. Kami keluarga besar dengan 8 orang bersaudara. Ibu harus menanak nasi yang banyak tiap haru. Bila tak habis maka nasi nasi itu akan menjadi basi, paling akan terbuang atau menjadi makanan ayam. Saat itu rice Cooker belum ada jadi nasi paling hanya bisa bertahan 2 hari.
Kadang Saya memperhatikan Ibu mengupas bawang merah dan putih, bawang
bawang itu nampak agak layu dan beberapa bagiannya yang kempis. Lalu ibu
menggilingnya dengan bumbu bumbu yang lain. Ibu selalu mengajarkan kami
selalu berhemat, meski demikian Ia tak segan menarik kami jika hendak
ke sekolah namun belum sarapan, meskipun itu hanya nasi goreng tanpa
lauk.
Apa yang dilakukan Ibu kini banyak di praktikkan di industri industri dan perusahaan besar. Apa yang dilakukannya itu adalah bentuk zero waste yang mengolah seluruh tanpa membuang sedikitpun.
Kita tentu teringat tahun 80 an ketika kita masih menekspor Ore atau tanah yang mengandung barang tambang. Saat itu kita menjual Nikel tanpa tahu bahwa ternyata banyak barang tambang lainnya terikut di sana seperti besi dll. Bahkan kesalahan itu masih kita lanjutkan hingga beberapa tahun terakhir ini kita mewajibkan mereka membuat smelter.
Di lahan pertanian juga demikian, berapa banyak residu pertanian yang kita buang percuma, sebut saja cangkang sawit, tempurung kelapa dsb. Ternyata jika diolah kembali memberi nilai nominal yang cukup tinggi. Selain membuka lapangan kerja. Mengurangi sampah juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
#
Apa yang dilakukan Ibu kini banyak di praktikkan di industri industri dan perusahaan besar. Apa yang dilakukannya itu adalah bentuk zero waste yang mengolah seluruh tanpa membuang sedikitpun.
Kita tentu teringat tahun 80 an ketika kita masih menekspor Ore atau tanah yang mengandung barang tambang. Saat itu kita menjual Nikel tanpa tahu bahwa ternyata banyak barang tambang lainnya terikut di sana seperti besi dll. Bahkan kesalahan itu masih kita lanjutkan hingga beberapa tahun terakhir ini kita mewajibkan mereka membuat smelter.
Di lahan pertanian juga demikian, berapa banyak residu pertanian yang kita buang percuma, sebut saja cangkang sawit, tempurung kelapa dsb. Ternyata jika diolah kembali memberi nilai nominal yang cukup tinggi. Selain membuka lapangan kerja. Mengurangi sampah juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar