Kamis, 28 Juli 2016

Secangkir kopi phoenam

Secangkir Kopi Phoenam

Saya lagi mencari tahu apa penyebab sampai belum bisa tidur sampai selarut ini. Binggo akhirnya saya tau penyebabnya. Sore tadi saya menghabiskan waktu ngopi bersama kawan di Warkop Phoenam. Warung kopi yang sangat terkenal di Makassar ini, sejak lama telah membuka gerai di jakarta. Saya lupa kopinya memang sangat keras, pantas kawan yang sering ke sini memesan "tipis". Mereka menggunakan kata tebal untuk Strong kopi, dan tipis untuk ringan atau light kopi.

Di tempat inilah anak anak perantau asal Makassar berkumpul. Mereka bertemu membincangkan banyak hal, bisnis, politik, nostalgia hingga carita campur attu alias ngalor ngidul. Pengunjungnya bukan hanya orang orang Makassar, beberapa dari daerah lain juga sering mampir ke sini tentu saja hasil rekomendasi temannya dari Sulawesi. Pernah suatu hari seorang kawan dari Aceh mengajak saya ngopi di tempat ini, Ia lupa kalo saya dari Makassar. Kami di Sulawesi memang memiliki kopi terbaik seperti kalosi, Toraja dan Mamasa.

Aceh juga memiliki kopi yang sangat nikmat, setiap ke Aceh saya meluangkan waktu menikmati kopi Solong mereka. Ada beberapa kopi yang mereka banggakan seperti kopi Gayo dll. Sumatera seperti halnya Sulawesi memang terkenal penghasil kopi. Mereka memiliki Brand  Brand yang sudah dikenal hingga manca negara, seperti kopi Mandailing, kopi Brastagi, kopi Gayo yang saya sebut tadi hingga kopi luwak Lampung.

Mengenai kopi luwak , inilah salah satu kopi termahal di dunia. Dibuat dari hasil fermentasi alami oleh luwak yang menelan biji biji kopi . Saya pernah mengunjungi salah satu perkebunan kopi terbesar di Indonesia, mereka memelihara musang untuk menghasilkan kopi luwak. Para penggemar kopi luwak tentu tahu bagaimana proses kopi ini dibuat, namun jika mereka menyaksikan langsung mungkin ada yang berubah pikiran minum kopi luwak.

Saya masih sering tersenyum jika mengingat lelucon ini. Seseorang menjamu kawannya secangkir kopi. Kawannya mengatakan mantap kopinya, ini kopi apa ya ?.  Ya semacam kopi Luwak lah jawabnya.  Ia melanjutkan penjelasannya, Saya lagi mengembangkan kopi sejenis kopi luwak. Cuma sekarang susah mendapat Musang, maka saya cari akal mengganti dengan hewan yang mirip mirip Musang. Nah akhirnya saya dapat ide mengganti Musang dengan kucing. Belum habis cerita nya, kawan yang tengah menyeruput kopi langsung memuntahkan kopi dari mulutnya dan menyumpahi kawannya itu.  

Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Selain Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Bali juga memiliki kopi terbaik. Perkebunan kopi dari jaman Belanda masih banyak kita temukan di Jawa. Saat bertugas di Bali, saya sangat sering minum kopi Bali. Ada sebuah tempat saya sering membeli kopi, yakni di dapa putih Kab. Jembrana , karena saya melihat langsung kopi ini dikeringkan.untuk gerai saya memilih Warung Made , yang berada di ujung jalan Legian menuju Kuta.

Saat ke Toraja sayapun sering meluangkan waktu ke pasar Rantepao. Aroma kopi yang tengah digiling begitu terasa. Kita bebas memilih Robusta , Arabika atau mencampur keduanya sesuai keinginan kita. Namun dari semua kopi yang ada, yang terhebat adalah kopinya orang Makassar. Kopi ini luar biasa karena serba bisa. Misalnya saat lapar, tinggal kopi makan. Kalau mengantuk seperti saat ini, kopi tidur sudah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar