Suasana
haru meliputi perasaan saya saat membuka cabang pembelian kakao di
kabupaten Majene. Betapa tidak, tempat lokasi kami membuka cabang berada
di daerah Malunda. Beberapa daerah sekitar Malunda dikenal sebagai
sentra coklat di kab. Majene dan sebagian besar wilayahnya berada di
pegunungan. Wilayah ini sangat sulit dijangkau oleh transportasi umum.
Saya teringat beberapa tahun yang lalu menjelajahi wilayah ini. Saat
itu kami berjalan menyusuri daerah Kabiraan menuju Taukong hingga udung
lemo sebelum berakhir di Tammeroddo. Di beberapa wilayah bukan hanya
sulit ditempuh kuda apalagi kendaraan bermotor.
Kami harus melintasi 7 buah sungai besar dengan mean yang curam. Kami melintasi pemukiman yang sebagian besar bertanam kakao, tak jarang kami berpapasan petani yang tengah memikul kakao kakaonya menuju desa terdekat. Saat itu saya membayangkan betapa sulitnya mereka menempuh perjalanan untuk menuju pasar menjual komoditas pertanina mereka, dan sudah barang tentu mereka tidak punya posisi tawar terhadap harga. Bukan hanya kemampuan posisi tawar bahkan informasi hargapun sulit mereka dapatkan.
Sy bersyukur dan gembira kini mereka datang berbondong bondong menuju lokasi pembelian ini. Sekitar puluhan petani sudah datang sejak pagi. Sy baru tiba dari Mamuju dan beberapa kawan dari Makassar turut membantu. Dengan acara sederhana kami buka lokasi pembelian ini dengan harapan semoga bermanfaat buat para petani kakao di daerah sekitar. Mereka dapat melihat langsung proses kualiti yang memungkinkan mereka mendapat keadilan harga. Mereka turut terlibat dalam proses kualiti mulai dari penimbangan, penghitungan kadar air, sampah hingga cut test.
Hari ini kami mengeluarkan harga Rp. 27.500 imana harga ini berasal dari harga pasar yang dipatok di pasar New York. Ada dua pasar yang menentukan harga kakao dunia ini yakni pasar saham london dan New york. Kita di Indonesia cenderung mengikut harga new york karena mereka tutup paling akhir. Selain harga pasar di bursa, harga kakao di Indonesia juga melihat nilai tukar rupiah hari ini, karena harga bursa menggunakan US Dollar. Dalam penentuan harga dasar ini juga beberapa industri menggunakan diferential sebagai biaya kakao hngga menuju gudang dan pabrik. Harga ini juga sangat ditentukan oleh kualitas kakao yang kita miliki. Ada standard kualitas kakao yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui SNI. Bila dibawah standard maka kadang dikenakan potongan sehingga mengurangi harga dasar, namun tak jarang yang menetapkan penambahan harga pada kualitas yang berada diatas standard.
Selama ini para petani kebanyakan menjual kepada para tengkulak, yang kebanyaklan membeli kakao peani yang masih dalam keadaan basah bahkan masih dalam bentuk buah. Padahal jika petani bersabar untuk mengolah biji kakaonya maka harga ang mereka terima akan lebih baik. Sebut saja fermentasi, dengan melakukan proses ini maka para petani akan mendapatkan harga premium yang cukup baik selain reward program yang ada. Reward program ini berdasar pada tonase yang mereka kirimkan, pada setiap 300 kg akan mendapatkan reward mulai dari gunting okulasi hingga bibit anak sapi yang dapat diintegrasikan di kebun kakao mereka.
Turut hadir pada pembukaan sederhana ini dari dinas perkebunan , Swiss Contact , Nestle dan kawan kawan dari BT Cocoa. Acara yang diawali sambutan, doa dan kami akhiri dengan penimbangan perdana. Kantor yang berlokasi disamping mesjid Raya Malunda ini dapat menampung sekitar 10 MT biji kakao, dari Malunda sanjutnya biji kakao ini akan dikirm ke Gudang Makassar lalu kemudian ke Tangerang untuk diproses menjai bubuk kakao. Selain pembukaan di Majene, BT Cocoa juga telah menggunakan gudang yang lebih besar di daerah Tasiu Mamuju guna menampung kakao di daerah sekitar Mamuju.
Semoga keberadaan cabang pembelian ini membawa manfaat buat para petani kakao di daerah Desa Lomba , Takapa, Panappo
Taukong, kabiraang ulumanda dan sekitarnya.
Malunda , 22 Oktober 2013
Kami harus melintasi 7 buah sungai besar dengan mean yang curam. Kami melintasi pemukiman yang sebagian besar bertanam kakao, tak jarang kami berpapasan petani yang tengah memikul kakao kakaonya menuju desa terdekat. Saat itu saya membayangkan betapa sulitnya mereka menempuh perjalanan untuk menuju pasar menjual komoditas pertanina mereka, dan sudah barang tentu mereka tidak punya posisi tawar terhadap harga. Bukan hanya kemampuan posisi tawar bahkan informasi hargapun sulit mereka dapatkan.
Sy bersyukur dan gembira kini mereka datang berbondong bondong menuju lokasi pembelian ini. Sekitar puluhan petani sudah datang sejak pagi. Sy baru tiba dari Mamuju dan beberapa kawan dari Makassar turut membantu. Dengan acara sederhana kami buka lokasi pembelian ini dengan harapan semoga bermanfaat buat para petani kakao di daerah sekitar. Mereka dapat melihat langsung proses kualiti yang memungkinkan mereka mendapat keadilan harga. Mereka turut terlibat dalam proses kualiti mulai dari penimbangan, penghitungan kadar air, sampah hingga cut test.
Hari ini kami mengeluarkan harga Rp. 27.500 imana harga ini berasal dari harga pasar yang dipatok di pasar New York. Ada dua pasar yang menentukan harga kakao dunia ini yakni pasar saham london dan New york. Kita di Indonesia cenderung mengikut harga new york karena mereka tutup paling akhir. Selain harga pasar di bursa, harga kakao di Indonesia juga melihat nilai tukar rupiah hari ini, karena harga bursa menggunakan US Dollar. Dalam penentuan harga dasar ini juga beberapa industri menggunakan diferential sebagai biaya kakao hngga menuju gudang dan pabrik. Harga ini juga sangat ditentukan oleh kualitas kakao yang kita miliki. Ada standard kualitas kakao yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui SNI. Bila dibawah standard maka kadang dikenakan potongan sehingga mengurangi harga dasar, namun tak jarang yang menetapkan penambahan harga pada kualitas yang berada diatas standard.
Selama ini para petani kebanyakan menjual kepada para tengkulak, yang kebanyaklan membeli kakao peani yang masih dalam keadaan basah bahkan masih dalam bentuk buah. Padahal jika petani bersabar untuk mengolah biji kakaonya maka harga ang mereka terima akan lebih baik. Sebut saja fermentasi, dengan melakukan proses ini maka para petani akan mendapatkan harga premium yang cukup baik selain reward program yang ada. Reward program ini berdasar pada tonase yang mereka kirimkan, pada setiap 300 kg akan mendapatkan reward mulai dari gunting okulasi hingga bibit anak sapi yang dapat diintegrasikan di kebun kakao mereka.
Turut hadir pada pembukaan sederhana ini dari dinas perkebunan , Swiss Contact , Nestle dan kawan kawan dari BT Cocoa. Acara yang diawali sambutan, doa dan kami akhiri dengan penimbangan perdana. Kantor yang berlokasi disamping mesjid Raya Malunda ini dapat menampung sekitar 10 MT biji kakao, dari Malunda sanjutnya biji kakao ini akan dikirm ke Gudang Makassar lalu kemudian ke Tangerang untuk diproses menjai bubuk kakao. Selain pembukaan di Majene, BT Cocoa juga telah menggunakan gudang yang lebih besar di daerah Tasiu Mamuju guna menampung kakao di daerah sekitar Mamuju.
Semoga keberadaan cabang pembelian ini membawa manfaat buat para petani kakao di daerah Desa Lomba , Takapa, Panappo
Taukong, kabiraang ulumanda dan sekitarnya.
Malunda , 22 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar