Kamis, 28 Juli 2016

melawai

Kuliner di Lintas Melawai
Panjang urusannya kalo bahas kuliner di Jakarta. Sebagai ibukota negara, tentu saja kuliner seluruh indonesia bahkan dunia ada di sini. Biar agak mengurucut Saya bahas kuliner di seputaran blok M saja.
Remaja remaja 80 an pasti sangat akrab dengan lintas Melawai, pusat nongkrong anak muda gaul dengan kaca mata hitamnya hingga dekade tahun 90 an. Kami masih sempat menikmati kuliner ala lesehan sepanjang Melawai saat itu.
Bertumbuhnya pusat pusat kuliner di Jakarta membuat Blok M sedikit redup. Kemang, Kelapa Gading, Serpong adalah pusat pusat pertumbuhan kuliner baru. Tak jarang kami harus berburu kuliner ke sana. Akibat krisis moneter saat itu, banyak karyawan hotel bintang lima yang di rumahkan membuka warung kaki lima. Maka muncullah istilah Rasa bintang lima harga kaki lima.
Akibat krismon itu pulalah kami harus sedikit menurunkan tempat kuliner, dari Amigos ke Amigos ( agak minggir got sedikit). Kebiasaan life music di kafe kafe berubah menjadi berburu kaki lima rasa bintang lima itu.
Kembali ke Blok M, tahun 2000 an, saya mendapati kembali kebangkitan kuliner wilayah Blok M. Yang tadinya hanya di dominasi warga jepang yang kulinernya berpusat di sana, menjadi jajanan aneka rasa dengan aneka harga. Blok M Square menjadi titik awal menjamurnya lesehan di pelataran mall. Meskipun di sekitar blok M mall sudah banyak kuliner sebelumnya, namun warung di sana sangat standar dan mahal.
Malam ini saya bernostalgia kembali dengan berbagai jenis makanan dengan harga terjangkau . Bahagia itu tak perlu mahal.
Dede Ali Marwan iya tu... jempol dah.. bisa reuni dadakan..
Dede Ali Marwan
Dede Ali Marwan terimakasih pak Axe Sardjono atas konfirmasinya :)
Axe Sardjono
Axe Sardjono Wah nggak bgobrol kitanya nih, padahal bisa janjian yak
Sahid Djatmika
Sahid Djatmika Hayo boss Muhammad Yusuf Saleh Yos makannya nggak habis lagi .... hehehe
Muhammad Yusuf Saleh Yos
Write a comment...
Above and Below the line
Menikmati secangkir teh tarik sambil memperhatikan Teman Ahok menggalang KTP. Seorang gadis cantik mendekat menyodorkan formulir dukungan
Ahok. Sebagai orang luar Jakarta tentu saja Saya tidak bisa memberikan KTP untuk Ahok.
Mereka baru saja mulai mengumpulkan dukungan buat Ahok. Mereka membuka desk di lantai 1 ITC Roxy Mas. Baru buka kami sudah mengumpulkan 40 ktp, dan secara keseluruhan tim ujarnya telah terkumpul sebanyak 400.000 ktp. Saat berada ...
See More
Panjang urusannya kalo bahas kuliner di Jakarta. Sebagai ibukota negara, tentu saja kuliner seluruh indonesia bahkan dunia ada di sini. Biar agak mengurucut Saya bahas kuliner di seputaran blok M saja.
Remaja remaja 80 an pasti sangat akrab dengan lintas Melawai, pusat nongkrong anak muda gaul dengan kaca mata hitamnya hingga dekade tahun 90 an. Kami masih sempat menikmati kuliner ala lesehan sepanjang Melawai saat itu.
Bertumbuhnya pusat pusat kuliner di Jakarta membuat Blok M sedikit redup. Kemang, Kelapa Gading, Serpong adalah pusat pusat pertumbuhan kuliner baru. Tak jarang kami harus berburu kuliner ke sana. Akibat krisis moneter saat itu, banyak karyawan hotel bintang lima yang di rumahkan membuka warung kaki lima. Maka muncullah istilah Rasa bintang lima harga kaki lima.
Akibat krismon itu pulalah kami harus sedikit menurunkan tempat kuliner, dari Amigos ke Amigos ( agak minggir got sedikit). Kebiasaan life music di kafe kafe berubah menjadi berburu kaki lima rasa bintang lima itu.
Kembali ke Blok M, tahun 2000 an, saya mendapati kembali kebangkitan kuliner wilayah Blok M. Yang tadinya hanya di dominasi warga jepang yang kulinernya berpusat di sana, menjadi jajanan aneka rasa dengan aneka harga. Blok M Square menjadi titik awal menjamurnya lesehan di pelataran mall. Meskipun di sekitar blok M mall sudah banyak kuliner sebelumnya, namun warung di sana sangat standar dan mahal.
Malam ini saya bernostalgia kembali dengan berbagai jenis makanan dengan harga terjangkau . Bahagia itu tak perlu mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar