Forum Pokja Kota Terpadu Mandiri
Acara forum kelompok kerja KTM yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 29 September
hingga tanggal 1 Oktober 2015. Pertemuan forum Pokja Mengambil tema " Peningkatan Dukungan Program dan Anggaran Pemangku Kepentingan untuk Percepatan Pembangunan dan Pengembangan KTM " . Acara dibuka oleh Dirjen Transmigrasi Ibu Rosary dan dihadiri 175 Stake holder KTM dari seluruh Indonesia.
Dalam diskusi semalam direktur promosi dan kemitraan, Mulyadi Muksin Mengingatkan kembali akan tujuan pembentukan KTM. Mereview kembali ke 48 ktm yang telah dibentuk berdasarkan keputusan Menteri. Kep 293/MEN/IX/2009
Mulyadi Muksin Mengingatkan kembali syarat syarat pendirian KTM dan indikator keberhasilan suatu Kota Terpadu Mandiri KTM. Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah KTM adalah adanya master plan, lahan minimal 150 ha, memiliki Rencana Kerja Tahunan RKT. Memiliki badan pengelola dan mengupayakan ada Perda tentang KTM, serta mengembangkan komoditas unggulan lokal.
KTM Tobadak saat ini memiliki luas areal sekitar 251 ha, Master plan , badan pengelola yang dibentuk melalui SK Bupati Mamuju Tengah. Rancangan Ranperda tengah disusun untuk diajukan ke DPRD Mamuju Tengah yang baru terbentuk. Dalam waktu dekat KTM Tobadak akan melaksanakan Pokja di tingkat Kabupaten. KTM Tobadak juga akan memaparkan program program kerjanya pada hari kedua hari ini. Program Revitalisasi KTM Tobadak ini meliputi 3 aspek yakni Intervensi Fhisik berupa perbaikan dan peningkatan sarana dan pra sarana di KTM Tobadak. Kedua adalah rehabilitasi ekonomi melalu penciptaan lapangan kerja melalui penumbuhan ekonomi lokal. Ketiga adalah Revitalisasi sosial.
Sementara indikator keberhasilan sebuah kota terpadu mandiri adalah, meningkatnya kesejahteraan Masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi. Terbangunnya infrastruktur yang akan meningkatkan pendapatan asli daerah PAD. Masyarakat yang makin cerdas dan berbudaya, serta penataan ruang kawasan yang baik.
Pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi, merupakan kebijakan dan strategi bidang ketransmigrasian. Diharapkan dengan pengembangan KTM program transmigrasi dapat lebih berperan dalam mendukung Ketahanan pangan, kecukupan papan , Ketahanan Nasional , kebijakan energi alternatif, pemerataan investasi ke daerah , serta menanggulangi pengangguran dan kemiskinan.
Dari Mamuju Tengah kami mendorong upaya Revitalisasi KTM seperti yang kami sampaikan diatas. Kami mengusulkan Mateng menjadi pusat Transmigrasi di Indonesia, dengan membangun monumen Transmigrasi hingga museum transmigrasi. Mengapa memilih Mamuju Tengah, karena satu satunya daerah Transmigrasi yang menjadi Ibu kota kabupaten. Bahkan fasilitas fasilitas KTM hingga kini digunakan oleh pemerintahan DOB ini, seperti kantor bupat, rujab, rumah sakit dan lain lain.
Tim kami yang terdiri dari ketua Bappeda Sigit Dwi Hastono , saya selaku ketua Badan Pengelola KTM Tobadak dan Muhammadiah Kabid Transmigrasi Mamuju Tengah berupaya menggolkan anggaran sebesar Rp. 49 Milliar untuk KTM Tobadak. Moment pembahasan anggaran dan keterlibatan seluruh Stake holder KTM menjadi moment yang tepat bagi Mamuju Tengah untuk memajukan KTM Tobadak.
Acara forum kelompok kerja KTM yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 29 September
hingga tanggal 1 Oktober 2015. Pertemuan forum Pokja Mengambil tema " Peningkatan Dukungan Program dan Anggaran Pemangku Kepentingan untuk Percepatan Pembangunan dan Pengembangan KTM " . Acara dibuka oleh Dirjen Transmigrasi Ibu Rosary dan dihadiri 175 Stake holder KTM dari seluruh Indonesia.
Dalam diskusi semalam direktur promosi dan kemitraan, Mulyadi Muksin Mengingatkan kembali akan tujuan pembentukan KTM. Mereview kembali ke 48 ktm yang telah dibentuk berdasarkan keputusan Menteri. Kep 293/MEN/IX/2009
Mulyadi Muksin Mengingatkan kembali syarat syarat pendirian KTM dan indikator keberhasilan suatu Kota Terpadu Mandiri KTM. Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah KTM adalah adanya master plan, lahan minimal 150 ha, memiliki Rencana Kerja Tahunan RKT. Memiliki badan pengelola dan mengupayakan ada Perda tentang KTM, serta mengembangkan komoditas unggulan lokal.
KTM Tobadak saat ini memiliki luas areal sekitar 251 ha, Master plan , badan pengelola yang dibentuk melalui SK Bupati Mamuju Tengah. Rancangan Ranperda tengah disusun untuk diajukan ke DPRD Mamuju Tengah yang baru terbentuk. Dalam waktu dekat KTM Tobadak akan melaksanakan Pokja di tingkat Kabupaten. KTM Tobadak juga akan memaparkan program program kerjanya pada hari kedua hari ini. Program Revitalisasi KTM Tobadak ini meliputi 3 aspek yakni Intervensi Fhisik berupa perbaikan dan peningkatan sarana dan pra sarana di KTM Tobadak. Kedua adalah rehabilitasi ekonomi melalu penciptaan lapangan kerja melalui penumbuhan ekonomi lokal. Ketiga adalah Revitalisasi sosial.
Sementara indikator keberhasilan sebuah kota terpadu mandiri adalah, meningkatnya kesejahteraan Masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi. Terbangunnya infrastruktur yang akan meningkatkan pendapatan asli daerah PAD. Masyarakat yang makin cerdas dan berbudaya, serta penataan ruang kawasan yang baik.
Pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi, merupakan kebijakan dan strategi bidang ketransmigrasian. Diharapkan dengan pengembangan KTM program transmigrasi dapat lebih berperan dalam mendukung Ketahanan pangan, kecukupan papan , Ketahanan Nasional , kebijakan energi alternatif, pemerataan investasi ke daerah , serta menanggulangi pengangguran dan kemiskinan.
Dari Mamuju Tengah kami mendorong upaya Revitalisasi KTM seperti yang kami sampaikan diatas. Kami mengusulkan Mateng menjadi pusat Transmigrasi di Indonesia, dengan membangun monumen Transmigrasi hingga museum transmigrasi. Mengapa memilih Mamuju Tengah, karena satu satunya daerah Transmigrasi yang menjadi Ibu kota kabupaten. Bahkan fasilitas fasilitas KTM hingga kini digunakan oleh pemerintahan DOB ini, seperti kantor bupat, rujab, rumah sakit dan lain lain.
Tim kami yang terdiri dari ketua Bappeda Sigit Dwi Hastono , saya selaku ketua Badan Pengelola KTM Tobadak dan Muhammadiah Kabid Transmigrasi Mamuju Tengah berupaya menggolkan anggaran sebesar Rp. 49 Milliar untuk KTM Tobadak. Moment pembahasan anggaran dan keterlibatan seluruh Stake holder KTM menjadi moment yang tepat bagi Mamuju Tengah untuk memajukan KTM Tobadak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar