Kamis, 28 Juli 2016

Never give up

Never give up

Saya meminta taxi menepi di depan gedung bursa efek Jakarta. Kemacetan malam ini membuat petugas harus menutup bahu jalan. Saya harus melintas jalan agar mencapai pelatan gedung stock exchange ini.

Dugaan saya meleset, deretan pedagang asongan yang ada di sepanjang gerbang BEJ adalah pedagang kopi bersepada, yang saya pikir penjual nasi goreng.

 Ya saya rindu nasi goreng yang biasa kami makan selepas kerja. Saya sempat berkantor setahun di gedung jangkung ini, mungkin ini gedung teetinggi yang ada saat itu.

Kami biasa pulang malam, sambil menunggu kemacetan reda kami menikamti kuliner yang banyak dijajakan di pelataran ini. Nasi goreng, sate , bakso, mie ayam dan lain lain

Keadaan kini sangat jauh berubah. Sebuah hotel mentereng di kantor kami dahulu. Saya lupa persisnya di lantai berapa yang jelas cukup tinggi. Saya paling menikmati suasana kantor di pagi hari, dari ketinggian Saya dapat menikmati pemandangan kota jakarta. Menikmati bubur ayam, lobtong sayur atau gado gado membawa saya seakan menikmati kondominium.secangkir kopi dan alunan musik lembut akan membangkitkan gairah kerja di pagi hari.

Kami tentu harus bersemangat, karena tugas kami adalah melatih dan memotivasi para tenaga lapangan. Mereka kami gembleng agak tidak mudah menyerah. Bahkan dalam stamina,  kami terbiasa berada hingga larut malam di lapangan. Kami berlatih di singapura, melihat mereka bersemangat meski hari sudah larut.

Kembali merenungi masa masa itu, melihat orang orang lalu lalang seperti kami dahulu. Saya ingin menikmati segelas kopi, namun hari ini sudah terlalu banyak. Mobil mobil di depan saya masih bergerak perlahan. Rute ini memang menjadi pusat keramaian kantor, berada di segitiga emas jakarta.

Roda kehidupan terus berputar, mengikuti berputarnya waktu. Kita bergerak bagai roda kendaraan , kadang kita berada di atas kadang di bawah. Kadang kita bergerak cepat namun terkadang harus melambat. Tetaplah semangat kawan, never give up begitu yang kita pernah sama ajarkan.
Kita juga harus mampu bersabar, seperti saya saat ini harus bersabar tidak mendapati nasi goreng itu lagi.

Tulisan ini kudedikasikan buat teman teman seperjuangan @okky siregar, Richard Sundoro , William Sidharta dan Ario Satrio Prakoso yang lagi terbaring sakit, get well soon bro semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar