Bogoriense
Entah mengapa saya biasa menyebut kota Bogor dengan kata di atas ?. Mungkin karena saat pertama menjejakkan kaki di kota hujan itu, kami berkunjung ke kebun raya Bogor yang dipenuhi nama nama Latin.
Tahun 93 saya harus menetap di Bogor untuk beberapa lama. Saat itu saya mengikuti orientasi sebagai Management Associate. Mereka menempatkan kami di cabang Bogor yang berlokasi di jalan Surya Kencana. Minggu Minggu awal, saban hari kami menerabas Jagorawi di pagi hari menuju Cilandak kantor pusat kami, dan kembali lagi sore hari selepas jam kantor.
Entah mengapa saya biasa menyebut kota Bogor dengan kata di atas ?. Mungkin karena saat pertama menjejakkan kaki di kota hujan itu, kami berkunjung ke kebun raya Bogor yang dipenuhi nama nama Latin.
Tahun 93 saya harus menetap di Bogor untuk beberapa lama. Saat itu saya mengikuti orientasi sebagai Management Associate. Mereka menempatkan kami di cabang Bogor yang berlokasi di jalan Surya Kencana. Minggu Minggu awal, saban hari kami menerabas Jagorawi di pagi hari menuju Cilandak kantor pusat kami, dan kembali lagi sore hari selepas jam kantor.
Udara sejuk kota Bogor saat itu cukup membuat kami betah. Tempat
tinggal saya di Paledang tak jauh dari kebun raya. Berbagai Kuliner
memanjakan kami di kota yang terkenal dengan asinannya ini. Warung
jongko ibu di depan kantor pos menjadi pavorit Saya. Sop buntut dan sate
menjadi penghangat perut udara dingin kota Bogor. Beberapa tahun yang
lalu di depan tempat saya, sebuah Warung Ma' Une memanfaatkan bantaran
sungai sebagai lapaknya.
Saat libur kami gunakan berjalan di perkebunan Teh hingga menjajal tempat tempat wisata di puncak. Jaraknya yang tak jauh dari Jakarta, menjadikan kota ini menjadi serbuan warga Ibukota di hari libur. Kemacetan sepanjang jalur puncak menjadi pemandangan rutin saat itu, bahkan hingga kini meskipun tol Padalarang sudah dibuat.
Rusa rusa yang tengah mencari makan di halaman istana, penjual berbagai macam buah hingga talas menghiasi kota kecil ini. Saat itu kemacetan terparah di sekitar Ramayana Empang, pertigaan kebun Raya Jl surya kencana kantor Saya. Sebuah bakery Tan Ek Tjoan menjadi tempat nongkrong sambil menikmati hiruk pikuk angkot warna hijau menyesaki jalan kecil.
Ada anekdot tentang angkot warna hijau ini, dari citra satelit kota Bogor mengandung bahan zat hijau yang aktif bergerak di perut bumi. Ternyata itu adalah antiran angkot hijau yang menyesaki kota ini.
Keramaian lainnya berada di Internusa yang beberapa kali terbakar. Sesekali kami menginap di hotel sekitar tempat itu. Jogging di kebun raya, mengitari danau dan memandang istana dari berbagai arah, menjadi rutinitas di kota soto kuning ini. Sebuah monumen untuk Gubernur Inggris, banyak digunakan latar untuk berfoto. Sebuah pekuburan Belanda juga nampak di areal kebun Raya di tengah kota Bogor.
Tugu Kujang yang terdapat di depan baranang siang menjadi ikon kota. Terninal Baranang siang inilah menjadi akses kami ke mana mana. Ada yang berseloroh untung ikonnya Kujang, bagaimana kalo jadi tugu Talas ? .Kampus IPB yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia , awalnya berada di kebun raya sebelum berpindah ke Dermaga.
3 kata untuk Bogor Dingin, kebun raya, dan Maknyus
Saat libur kami gunakan berjalan di perkebunan Teh hingga menjajal tempat tempat wisata di puncak. Jaraknya yang tak jauh dari Jakarta, menjadikan kota ini menjadi serbuan warga Ibukota di hari libur. Kemacetan sepanjang jalur puncak menjadi pemandangan rutin saat itu, bahkan hingga kini meskipun tol Padalarang sudah dibuat.
Rusa rusa yang tengah mencari makan di halaman istana, penjual berbagai macam buah hingga talas menghiasi kota kecil ini. Saat itu kemacetan terparah di sekitar Ramayana Empang, pertigaan kebun Raya Jl surya kencana kantor Saya. Sebuah bakery Tan Ek Tjoan menjadi tempat nongkrong sambil menikmati hiruk pikuk angkot warna hijau menyesaki jalan kecil.
Ada anekdot tentang angkot warna hijau ini, dari citra satelit kota Bogor mengandung bahan zat hijau yang aktif bergerak di perut bumi. Ternyata itu adalah antiran angkot hijau yang menyesaki kota ini.
Keramaian lainnya berada di Internusa yang beberapa kali terbakar. Sesekali kami menginap di hotel sekitar tempat itu. Jogging di kebun raya, mengitari danau dan memandang istana dari berbagai arah, menjadi rutinitas di kota soto kuning ini. Sebuah monumen untuk Gubernur Inggris, banyak digunakan latar untuk berfoto. Sebuah pekuburan Belanda juga nampak di areal kebun Raya di tengah kota Bogor.
Tugu Kujang yang terdapat di depan baranang siang menjadi ikon kota. Terninal Baranang siang inilah menjadi akses kami ke mana mana. Ada yang berseloroh untung ikonnya Kujang, bagaimana kalo jadi tugu Talas ? .Kampus IPB yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia , awalnya berada di kebun raya sebelum berpindah ke Dermaga.
3 kata untuk Bogor Dingin, kebun raya, dan Maknyus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar